Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe tengah ramai jadi perbincangan setelah laporan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengungkap adanya keluhan penghuni rutan KPK yang menyebutnya kerap kencing sembarangan. Lukas jadi tahanan KPK atas dugaan suap Rp 46,8 miliar.
Sebagai pejabat, Lukas pernah melaporkan hartanya dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK pada 31 Maret 2022 untuk tahun periodik 2021.
![]() |
Dalam LHKPN itu ia diketahui memiliki kekayaan Rp 33,78 miliar yang didominasi tanah dan bangunan mencapai 6 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kabupaten/Kota Jayapura yang total nilainya adalah Rp 13,6 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rinciannya adalah:
Tanah dan Bangunan Seluas 1.535 m2/72 m2 di Kabupaten / Kota Jayapura yang dicatat sebagai hasil sendiri senilai Rp 300.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 752 m2/114 m2 di Kabupaten / Kota Jayapura yang dicatat sebagai hasil sendiri senilai Rp 100.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/102 m2 di Kabupaten / Kota Jayapura yang dicatat sebagai hasil sendiri senilai Rp 204.441.000
Tanah dan Bangunan Seluas 352 m2/154 m2 di Kabupaten / Kota Jayapura yang dicatat sebagai hasil sendiri senilai Rp 500.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 300.000 m2/1.000 m2 di Kabupaten / Kota Jayapura yang dicatat sebagai hasil sendiri senilai Rp 10.000.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 1.500 m2/500 m2 di Kabupaten / Kota Jayapura yang dicatat sebagai hasil sendiri senilai Rp 2.500.000.000
Salah satu yang sempat menjadi sorotan adalah rumah kediamannya yang berlokasi di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Rumah mewah itu sempat menjadi sorotan lantaran dijaga ketat oleh sekitar 200 orang kala petugas berupaya melakukan penjemputan paksa terkait kasus yang menjeratnya kala itu.
Selain itu, rumah ini terbilang menterang bila dibandingkan dengan kawasan sekitarnya lantaran tak ada pemukiman lain yang tampak berdiri di sekitarnya.
Menilik google maps, Minggu (6/8/2023), sisi utara rumah Lukas hanya berupa area luas tanah kosong yang sebagian kecilnya dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan ada sedikit area yang digunakan sebagai pergudangan.
![]() |
Lebih jauh sedikit ke utara di pinggir Jalan Poros Koya Tengah, ada area rekreasi Kolam Renang Batu Isi.
Di sisi timurnya ada area peternakan milik Charoen Pokphand Jaya Farm Papua. Itu pun dibatasi area hutan yang cukup luas.
Di sisi Barat, setelah melewati area hutan yang cukup lebat dan area lahan terbuka yang cukup luas, bangunan terdekatnya adalah SMPN 10 Kota Jayapura yang kalau ditempuh lewat jalan yang tersedia jaraknya 1,6 km dari rumah Lukas Enembe tersebut.