Pada sensus 2011, diperkirakan ada 400.000 penduduk di sini dan sekitar 12.000 rumah tak memiliki akses toilet.
"Menggunakan toilet umum adalah salah satu kegiatan yang berbahaya bagi penduduk, dan perempuan serta anak-anak memiliki masalah terbesar," kata Axolile Notywala, bagian dari Social Justice Coalition, dikutip dari Reuters.
"Banyak yang harus berbagi toilet sementara yang tidak memadai, seperti pispot porta atau toilet kimia (chemical toilet) dan harus berjalan tanpa lampu. Yang lain tidak punya akses sama sekali dan harus buang air di ladang atau semak-semak. Anak-anak tak bisa pergi sendiri, tetapi untuk mengajak orang tua atau tetangga tidak selalu memungkinkan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya memang sempat ada kasus seorang anak kecil yang ingin pergi ke toilet mengajak temannya untuk menemaninya ke sana. Akan tetapi, temannya tersebut tidak mau dan anak itu akhirnya harus pergi sendiri.
Namun, anak tersebut tidak kembali dalam waktu yang lama. Meski sudah dicari kemana-mana, anak itu tetap tidak ditemukan.
Itulah 5 kawasan kumuh paling besar di dunia.
(dna/dna)