Dharavi dinobatkan menjadi salah satu daerah paling kumuh di Asia. Adapun, Dharavi terletak di Mumbai, India.
Dharavi memiliki luas sekitar 2,6 kilometer persegi di tengah Kota Mumbai, berada di antara bandara internasional dan distrik kaya Bandra Kurla Complex (BKC). BKC merupakan tempatnya para konsulat luar negeri, hotel bintang 5, dan kantor pusat perusahaan multinasional dan bank.
Terdapat 1 juta penduduk di Dharavi, menjadikannya daerah dengan populasi terpadat di India. Meski demikian, Dharavi juga menjadi pusat aktivitas kegiatan bisnis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (1/8/2023), ada sekitar 12.000 UMKM di Dharavi. UMKM ini bergerak di bidang garmen, tembikar, dan daur ulang.
Di sisi lain, para penduduk Dharavi hidup secara berdempetan, seringkali apa adanya, dengan bangunan 2 atau 3 lantai yang disatukan dengan lembaran logam bergelombang, papan kayu, dan bahan bekas lainnya. Bangunan tersebut, tentunya berdiri tanpa izin dan para penduduk telah berjuang untuk mendapat pengakuan hukum selama beberapa dekade.
Sebagian besar rumah penduduk Dharavi tak punya toilet. Maka dari itu, mereka sangat bergantung pada toilet umum yang tersebar di berbagai tempat di kawasan itu.
Sampai 10 tahun yang lalu, beberapa penduduk masih buang air di sepanjang jalur kereta api pada pagi hari. Beberapa dari mereka masih merasa sangat malu akan kesulitan mereka karena terdapat sebuah scene di film Slumdog Millionaire yang menayangkan seorang anak buang air besar di lubang kotoran.
Hingga saat ini, banyak perusahaan travel yang mencoba untuk menghapus image tersebut dengan menawarkan perjalan ke area kumuh Dhavari untuk menunjukkan bahwa kawasan itu memiliki ekonomi yang berkembang dan merupakan rumah bagi pekerja keras dan wirausahawan.
"Saat pertama kali aku mengunjungi Dhavari pada Oktober 2005, orang-orang di luar Dhavari sangat takut. Teman-temanku mewanti-wanti aku kalau aku masuk ke Dhavari, aku nggak bisa keluar," kata pendiri Reality Tours and Travel, Krishna Pujari kepada Al Jazeera.
"Aku melihat orang yang pekerja keras yang bangga dengan fakta bahwa mereka menghidupi diri mereka sendiri dengan talenta dan ketekunannya. Aku ingin menunjukkan itu pada perjalanan yang kubuat," ungkapnya.
Setelah beberapa dekade India merdeka dari Inggris pada 1947, pemerintah seringkali menghancurkan kawasan kumuh yang membuat penduduknya kehilangan rumah. Karena tidak ada tempat tinggal, kota kumuh pun muncul lagi. Semakin lama, para penduduk pun bergandengan tangan dengan ketua serikat dan aktivis hak akan perumahan untuk meminta solusi yang berkelanjutan pada pemerintah. Masa depan Dharavi akhirnya mendapat pertimbangan serius oleh pemerintah seiring dengan didirikannya Slum Rehabilitation Authority (SRA) pada 1995.
Pada 2003, Pemerintah Negara Bagian Maharashtra memutuskan untuk mengembangkan Dharavi sebagai kota terintegrasi. Namun, hal itu menuai protes dari para penduduk karena khawatir dengan kualitas dan ukuran rumah yang ditawarkan untuk pengembangan daerah.
Berbagai undangan untuk tender pun dilakukan tahun demi tahun, namun proyek tersebut tidak kunjung terlaksana. Ada 8 perusahaan dari India, Timur Tengah, dan Korea Selatan yang ikut pertemuan pre-bid atau sebelum penawaran. Setelah banyak kegagalan memulai selama beberapa dekade, Adani Realty akhirnya mendapatkan proyek ini dengan penawarannya pada November 2022.
(dna/dna)