Sebuah rumah di New York, Amerika Serikat yang sempat dijual US$ 260 ribu atau Rp 3,9 miliar atau nyaris Rp 4 M (kurs Rp 15.000), dibeli oleh orang lain dan direnovasi. Setelah direnovasi, harga jualnya kini mencapai US$ 1,2 juta atau Rp 18 miliar!
Hal ini tentunya langsung mengundang berbagai reaksi dari warganet. Bahkan ada yang meminta aturan terkait harga rumah.
Awalnya, pengguna TikTok mengunggah video rumah satu lantai di Beacon, New York, yang dijual seharga US$ 260 ribu pada Juni 2020. Rumah tersebut telah berusia 83 tahun dan memiliki 2 kamar tidur dan 2 kamar mandi.
Rumah itu kemudian dibeli oleh seseorang. Setelah rumah itu dibeli dan direnovasi oleh pemiliknya, rumah itu dijual pada Juni 2023 seharga US$ 1,2 juta. Rumah itu kini memiliki 3 kamar tidur dan 3 kamar mandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Video ini untuk semua calo rumah dan perusahaan yang delusi dan serakah di daerah saya yang membeli rumah seperti ini dan keterlaluan," kata pengguna TikTok dalam video tersebut, dikutip dari Insider, Kamis (27/7/2023).
Sebagai perbandingan, rumah di sebelahnya memiliki 2 kamar tidur dan satu kamar mandi dijual dengan harga US$ 377 ribu pada Desember 2022. Dalam daftar Redfin, harga rata-rata rumah untuk kawasan tersebut US$ 550 ribu dan harga jual rata-rata US$ 522.500.
Video tersebut kemudian dibagikan ke Twitter dan menjadi viral. Seorang pengguna Twitter sangat kaget akan harga rumah tersebut. Tak ayal, si penjual kemudian jadi bulan-bulanan netizen.
"Ya Tuhan! Pada awalnya aku bilang harganya US$ 450 ribu, lalu aku lihat setelah rumahnya direnovasi dan mengatakan (harganya) US$ 800 ribu dan aku sangat-sangat salah. Kita butuh regulasi terkait harga rumah yang serius," tuturnya.
Video viral itu muncul di tengah warga Amerika bergulat dengan pasar perumahan. James Rodriguez dari Insider melaporkan, tingkat KPR yang tinggi membuat orang-orang enggan menjual rumahnya dan pasar perumahan berada dalam persaingan ketat.
Di sisi lain, pada bulan Juni, Toorak Capital Partners mengatakan bahwa calo rumah masih terlihat dapat untung, namun mereka menjadi lebih teliti lagi untuk memilih proyek mana yang ingin dikejar. Sebelumnya, pada musim gugur 2022, para calo rumah memangkas harga properti dan berpotensi kehilangan keuntungan, bahkan ada yang beralih menjadi tuan tanah alias landlord.
(zlf/zlf)