Gedung perkantoran di Jakarta terpantau masih banyak yang kosong alias diisi 'hantu'. Sebab, tingkat keterisian ruang kantor di kawasan Central Business District (CBD) di angka 70% dan di kawasan non-CBD 71%.
detikcom sudah menyiapkan fakta-fakta terkait kondisi ruang kantor di Jakarta. Berikut ini informasinya.
1. Alasan tingkat okupansi stagnan
Alasan tingkat keterisian atau okupansi ruang kantor di Jakarta masih di angka sekitar 70% adalah adanya oversupply ruangan pada tahun 2015-2017. Selain tingkat okupansi, hal tersebut juga mengakibatkan harga sewa yang tertekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Bikin harga sewa ruang kantor tertekan
Memang, Imbas dari oversupply ruang kantor membuat harga sewanya tertekan. Para pemilik gedung pun lebih memilih menahan harga sewa ruang kantor agar lebih banyak yang mengisi.
"Dengan dinamika yang ada saat ini memang harga sewa terus tertekan karena kaitannya dengan para landlord yang berusaha untuk meningkatkan tingkat hunian mereka untuk menarik para tenant untuk masuk dalam gedung mereka dengan memberikan harga sewa yang kompetitif, sehingga harga sewa di triwulan kedua 2023 ini masih berada di -2,1%," tutur Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim dalam Konferensi Pers Jakarta Property Market Overview Q2 2023 belum lama ini.
Sebagai informasi, rata-rata harga sewa ruang kantor di kawasan pusat bisnis Jakarta atau Central Business District (CBD) untuk gedung Grade A sekitar Rp 211.680 per meter persegi per bulan. Sementara harga rata-rata sewa ruang kantor di kawasan non-CBD sekitar Rp 106.450 per meter persegi per bulan
3. Tips biar gedung kantor nggak diisi 'hantu'
Menurut Head of Office Leasing Advisory JLL Indonesia Angela Wibawa, pemilik gedung atau landlord perlu mengakomodasi kebutuhan calon penyewa. Misalnya, menyediakan tempat rapat atau meeting room serbaguna yang bisa digunakan bersama di luar fasilitas ruang kantor yang sudah ada.
"Jadi di luar dari fasilitas office yang standar, pengembang berikutnya melihat apakah mereka harus create more collaboration area, seperti adakah meeting room, functional facilities, mereka juga harus melihat apakah di collaboration area itu mereka bisa create a community," katanya dalam Konferensi Pers Jakarta Property Market Overview Q2 2023 belum lama ini.
Faktor-faktor itu yang bisa dipertimbangkan oleh para pengembang atau developer untuk menggaet calon penyewa ruang kantor. Selain itu, pihak developer juga bisa mengikuti tren yang sedang diminati oleh pihak penyewa.
"Barang kali pihak developer juga harus mengikuti dari segi tren yang diminati oleh pihak tenant bahwa mereka come to the office itu untuk leave their home supaya mereka feel comfortable untuk work from office daripada work from home," ungkapnya.
Itulah deretan fakta terkait kondisi ruang kerja di Jakarta untuk kuartal-II 2023.
(dna/dna)