J Robert Oppenheimer merupakan 'bapak' bom atom yang kini tengah banyak diperbincangkan karena tayangnya film Oppenheimer. Ia sempat dielu-elukan setelah Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima-Nagasaki.
Namun demikian, setelah itu terjadi, ia 'menghilang'. Ke mana dia mengasingkan dirinya?
Diketahui, Oppenheimer bersembunyi di sebuah pulau di Kepulauan Virgin, tepatnya di St John. Ia tinggal di lahan seluas 2 hektar itu sejak 1955-1967.
Meski tidak muncul di sebagian besar peta wisata, pantai ini sering disebut-sebut sebagai pantai terbaik di Kepulauan Virgin. Saat ini, pantai itu dikenal sebagai Pantai Oppenheimer.
Dilansir dari BBC, Sabtu (22/7/2023), Oppenheimer pergi ke St John bersama istri dan kedua anaknya, meninggalkan rumahnya di Princeton, New Jersey. Ia meninggalkan rumahnya karena telah mengalami hari-hari yang berat setelah menciptakan bom atom.
Di St John, tak banyak yang mengetahui siapa itu Oppenheimer. Sebab, 90% dari 800 penduduknya adalah keturunan dari orang-orang yang sebelumnya diperbudak yang diculik oleh tuan tanah Denmark dari Afrika.
"Alasan mereka memilih St John adalah karena (pulau) itu terpencil," kata seorang sejarawan lokal David W Knight Sr.
"Tidak akan ada yang mengusiknya (Oppenheimer). Tidak ada yang tahu atau peduli siapa dia. Itu adalah tempat yang bagus untuk bersembunyi dan menjadi anonim. Sesederhana itu," sambungnya.
Pada 1955, keluarga Oppenheimer membeli tanah di Teluk Hawksnest dan membangun rumah sederhana di pinggir pantai. Setiap bulan September, ia dan istrinya, Kitty, mengirim 3 lusin undangan ke teman-teman mereka untuk pesta Malam Tahun Baru, di mana mereka akan menyajikan salad, lobster, dan sampanye serta menyewa band calypso lokal untuk berpesta.
Meski sudah menjauhkan dirinya akan keadaan masa lalunya, ia masih belum benar-benar terlepas dari apa yang telah ia lakukan. Suatu malam pada tahun 1961, salah satu teman Oppenheimer berenang dan menangkap kura-kura. Saat makan malam, teman tersebut menunjukkan kura-kura yang masih hidup dan bilang ingin memasaknya.
Namun, Oppenheimer memintanya untuk menyelamatkan kura-kura tersebut. Sebab, ia teringat akan kejadian yang berdampak pada seluruh makhluk hidup setelah tes ledakan bom atom pertama di New Mexico.
Lalu, 6 tahun kemudian atau pada 1967, Oppenheimer meninggal karena kanker tenggorokan. Tak lama, istrinya meninggal pada 1972. Anak perempuannya mengidap depresi dan bunuh diri pada 1977 di rumah pantai yang dibangun oleh Oppenheimer dan meninggalkan sebuah catatan yang isinya menyerahkan rumah dan properti miliknya ke orang-orang di St John.
Hampir 70 tahun semenjak Oppenheimer melarikan diri ke St John, pulau ini tetap sama, masih terpencil dan paling tidak berkembang dari 3 Kepulauan Virgin yang lain, St Thomas dan St Croix. Berkat sumbangan Rockefeller, dua pertiga St John tetap menjadi taman nasional yang dilindungi.
Tidak ada bandara atau dermaga kapal pesiar di sana. Bahkan, keledai liar berkeliaran bebas di sepanjang perbukitan timur pulang terpencil itu.
Pada 2003, rumah dan properti Oppenheimer masih terbuka untuk orang-orang St John, tetapi bagian dalamnya ditutup dan terabaikan. Setelah bertahun-tahun terkena angin topan di sana, akhirnya rumah tersebut hanyut terbawa ke laut.
Sebagai gantinya, ada sebuah pusat komunitas yang berdiri di atas fondasi aslinya. Tempat itu bisa disewa untuk piknik atau acara nikahan, dan band calypso masih bermain di sana.
(zlf/zlf)