Tinggal di perumahan atau cluster ternyata juga harus membayar iuran pengelolaan lingkungan atau IPL. Mungkin kalian penasaran, berapa IPL yang harus dibayarkan?

Sebagai informasi, IPL memang dibebankan ke penghuni atau pemilik rumah. Biaya tersebut harus dibayarkan setiap bulannya.

Besaran IPL yang dibayarkan biasanya ditentukan atas keputusan bersama antara penghuni dengan pihak manajemen yang dibentuk pengembang. Maka dari itu, besaran IPL berbeda-beda tiap cluster.

"Ada SOP kalau misalnya cluster itu mau mengelola kawasannya secara mandiri, tapi sejauh ini semuanya masih kami yang mengelola. Kalau di kami, Rata-rata biaya IPL Rp 400 ribu-Rp 700 ribu per bulan per unit rumah, untuk bangunan komersial (ruko) bisa di atas Rp 1 juta per bulan," kata Senior Vice President Paramount Land, Lucas Maringka kepada detikcom, Rabu (19/7/2023).

IPL ini digunakan untuk menjaga lingkungan, menjaga kebersihan, menjaga keamanan, pengelolaan sampah, hingga perawatan lingkungan. Hal ini tentunya dilakukan agar para penghuni merasa nyaman ketika tinggal di perumahan tersebut.

Namun, gimana kalau ada warga yang tidak mau bayar IPL?

Untuk kasus seperti itu di Paramount Land masih menggunakan pendekatan persuasif hingga mengirimkan surat peringatan. Belum sampai ke tahap pengenaan denda.

"Untuk collection IPL mencapai 85-90 persen, selama ini yang nggak bayar kami masih melakukan pendekatan persuasif. Kalau dulu waktu saluran air dari kami itu bisa dijadikan penekan, tapi sekarang air langsung dari PDAM, tapi sejauh ini kami belum menetapkan sanksi untuk rumah yang tidak bayar karena masih persuasif dengan mengirimkan surat peringatan," papar Lucas.

"Disampaikan juga ke pengurus RT-RW untuk ikut mengingatkan warga yang alpa (tidak) bayar IPL karena dari IPL itu juga ada alokasi untuk improvement kawasan clusternya. Misalnya, untuk perawatan taman, penggantian pohon, penggantian alat di club house, pemasangan kamera pengawas, jadi pengurus RT-RW juga ikut bantu menagih," sambungnya.