Lift barang di Sekolah Az-Zahra di Bandar Lampung dilaporkan anjlok, terjun bebas dari lantai 5 dan menewaskan sedikitnya 7 orang pekerja.
Dalam laporan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengungkap lift anjlok karena tali katrol putus.
Bicara soal lift, keamanan memang menjadi salah satu sorotan utama aplikasi teknologi 'angkutan' dalam sebuah bangunan yang bisa membawa barang hingga penumpang berpindah dari satu lantai ke lantai lain di atas maupun bawahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maklum saja, selain digunakan di banyak gedung komerisal maupun perkantoran bertingkat, lift kini mulai banyak digunakan pada hunian. Selain tali katrol putus, ada banyak pemicu lain yang bisa menyebabkan lift anjlok.
Penyebab Lift Jatuh/Anjlok
Mengutip elevatorinjurylawyer.com, Kamis (5/7/2023) disebutkan bahwa dalam kebanyakan kasus, elevator atau lift yang turun atau naik secara tiba-tiba adalah akibat dari beberapa jenis kerusakan.
Peralatan fisik dapat macet atau rusak. Selain itu, mungkin ada masalah listrik atau mekanis yang menggabungkan sinyal di lift dan menyebabkan gerakan tiba-tiba ke satu arah.
Kecelakaan Lain di Lift
Mengutip lawyer1.com, lift jatuh atau anjlok bukan satu-satunya risiko pemicu cedera yang bisa terjadi pada penumpang, beberapa kecelakaan mungkin saja terjadi dan menyebabkan cedera pada penumpang lift.
Buat detikers yang berminat memasang lift di kantor atau rumahnya, perhatikan sederet risiko di bawah ini, sebagai bekal pengetahuan dalam melakukan perawatan dan pencegahan kecelakaan saat menggunakan lift.
1. Salah Pengukuran Tinggi
Mis-leveling atau kesalahan dalam pengukuran tinggi adalah penyebab umum cedera kecelakaan lift. Mis-leveling terjadi ketika lift gagal berhenti di tingkat lantai. Mungkin ada masalah dengan kampas rem, pegas, atau tromol. Lift juga bisa kelebihan beban, atau tegangan listrik bisa berfluktuasi.
Mis-leveling menyisakan ruang yang berbahaya dan tak terduga antara lift dan lantai. Ini berbahaya, terutama bagi orang tua dan anak-anak. Ini dapat mengakibatkan kecelakaan terpeleset, tersandung, dan jatuh.
2. Kecepatan Berlebihan
Kecepatan yang berlebihan menyebabkan cedera karena penumpang jatuh ke lantai, menabrak dinding, atau saling menabrak. Elevator harus dirawat secara teratur dan diperiksa untuk memastikan kecepatannya sesuai.
3. Pintu Macet
Penumpang dapat tertabrak dan terluka oleh pintu geser yang tertutup. Mungkin ada perangkat pelindung pintu yang rusak (mata listrik, tepi pengaman, dan tepi detektor).
Kekuatan atau kecepatan penutupan mungkin tidak disesuaikan dengan benar, atau perangkat pelindung pintu tidak bereaksi cukup cepat untuk menghindari kontak dengan penumpang.
4. Kurangnya Inspeksi Pemeliharaan dan Keselamatan yang Tepat
Elevator dan eskalator di lima wilayah harus diperiksa dua kali setahun sesuai dengan kode bangunan Kota New York. Jika lift tidak diperiksa secara rutin dan perbaikan yang diperlukan tidak dilakukan, lift dapat mengalami malfungsi. Ini dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian.
Cari sertifikat inspeksi di bagian dalam lift untuk memastikan lift telah diperiksa secara memadai.
5. Pintu Rusak
Lift modern biasanya memiliki sensor pintu bawaan yang menyebabkannya membuka dan menutup secara perlahan untuk mencegah cedera. Namun, sensor pintu dapat mengalami kegagalan fungsi dan gagal mendeteksi seseorang atau anggota tubuh.
Pintu menutup tiba-tiba, menjebak korban di pintu atau menghancurkan bagian tubuh. Ini sangat berbahaya jika elevator mulai bergerak
6. Poros Lift Jatuh
Ketika elevator macet di bagian bawah atau atas, hal ini dapat menyebabkan poros elevator terbuka. Jatuh ke poros adalah salah satu jenis kecelakaan elevator yang paling mematikan.
Penumpang mungkin tidak menyadari bahwa bagian dalam elevator hilang, masuk, dan jatuh ke dalam lubang.
Seseorang dapat jatuh dari lubang lift karena sistem penguncian pintu luar tidak berfungsi, keluar dari lift yang macet lebih dari tiga kaki di atas lantai, mengeluarkan orang dari lift yang macet secara tidak benar, atau "selancar lift".
7. Tiba-Tiba Berhenti
Jika lift tiba-tiba berhenti, penumpang mungkin terlempar ke dinding, lantai, dan satu sama lain. Ini dapat menyebabkan cedera tulang belakang, pergelangan kaki, dan lutut yang serius.
Kontrol kecepatan mungkin tidak berfungsi, atau elevator dapat salah informasi tentang letaknya di poros. Selain itu, sistem darurat mobil mungkin gagal menghentikannya dengan aman. Mobil juga dapat bertabrakan dengan penyeimbangnya, dan baut serta perangkat keras dapat terlepas, menyebabkan mobil kehilangan kendali.
Dengan perawatan dan desain yang tepat, penghentian mendadak-dan cedera berikutnya-dapat dihindari.
8. Kemungkinan Kecelakaan Lift Lainnya
Kecelakaan lain biasanya melibatkan pintu geser yang rusak dan fitur yang tidak berfungsi lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan tersengat listrik oleh elevator yang tidak berfungsi, menderita amputasi anggota tubuh atau cedera yang fatal.
(dna/zlf)