Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia. Walau demikian, ternyata untuk memiliki akses air bersih masih cukup sulit.
Salah satunya di Jakarta. Walaupun menjadi ibu kota negara, ternyata di Jakarta masih belum merata terkait ketersediaan air bersih.
Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali menuturkan, sebenarnya Jakarta sudah mengalami krisis air yang krusial. Menurutnya, krisis air tak hanya kurangnya air bersih, tetapi banyaknya air yang tidak dapat dikelola juga menyebabkan krisis yang dapat menyebabkan bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jakarta, kata Firdaus, ketika musim hujan terjadi banjir. Namun, jika tidak musim hujan juga sulit mendapatkan air bersih.
"Saat ini Jakarta ya di atas kertas kita sudah 62% (akses air bersih), tetapi realnya, sesungguhnya masih baru 39% populasi Jakarta yang mendapatkan layanan air bersih perpipaan," tuturnya dalam acara JFCC Panel Discussion Road to the 10th World Water Forum, di Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).
Tak hanya Jakarta, Firdaus mengatakan, secara nasional Indonesia masih sulit mendapatkan air bersih perpipaan. Akses air bersih perpipaan sangat penting karena jika tidak menggunakan air bersih perpipaan akan mudah terkontaminasi bahan-bahan yang mungkin membahayakan tubuh.
"Nationally kita masih di bawah 21% dari populasi kita yang punya akses ke air bersih perpipaan," ungkapnya.
Hal ini merupakan tantangan utama dalam menyediakan layanan air bersih agar dapat diakses oleh seluruh warga Jakarta, maupun Indonesia.
Di sisi lain, ada hambatan dalam mengelola air bersih yang ada. Salah satunya, jumlah air yang melimpah berada di daerah yang penduduknya sedikit.
"Misalnya Pulau Jawa luasnya cuma 6,8% dari luas Indonesia, dihuni oleh 56% oleh populasi Indonesia, sementara cadangan air tawar di Pulau Jawa kan tidak lebih dari 5%," paparnya.
"Sementara di Kalimantan airnya melimpah, Sumatera, apalagi di Papua tapi yang membutuhkan ya tadi, tidak semasif di Jakarta, sehingga tantangan ini memang tantangan kita bersama," sambungnya.
Sebagai informasi, saat ini Indonesia menjadi tuan rumah untuk acara World Water Forum pada 2022-2024. World Water Forum sendiri merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan isu-isu air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas isu-isu tersebut.
World Water Forum ke-10 yang akan dilaksanakan pada 18-24 Mei 2024 nanti mengusung tema "Water for Shared Prosperity". Dengan membawa harapan bahwa World Water Forum menjadi ajang berbagai stakeholder dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan inovasi merespon berbagai tantangan pengelolaan air secara global.
(zlf/zlf)