.webp)
Ada satu bangunan di Singapura yang kerap menarik perhatian karena bentuknya yang tipis. Jika dilihat dari depan ke samping, tebal bangunan tersebut seperti gambar 2D, tipis dan tidak ada ruang di dalamnya. Nama gedung ini adalah The Gateway.
Ternyata bentuk ini hanya ilusi mata. Kenyataannya, gedung tersebut layaknya gedung pada umumnya, memiliki ruangan. Dilansir The Straits Times, bangunan ini terdiri dari dua gedung pencakar langit terpisah berbentuk jajaran genjang yang identik. Tingginya 37 lantai, masing-masing menjulang setinggi 150 meter. The Gateway tidak dibangun menempel, melainkan terpisah dengan taman di tengahnya.
Oleh karena itu, apabila dari salah satu sisi, gedungnya tampak tipis layaknya dinding lebar yang menjulang tinggi. Ini adalah arsitektur yang memberikan ilusi optik. Untuk melihat ilusi optik yang jelas, bisa berdiri di depan gedung ini dari jalan utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya bentuknya yang tidak biasa, fasad The Gateway juga dapat memantulkan pemandangan di sekitarnya sehingga terkadang seperti cermin raksasa. Namun, fasad bangunan ini dengan jelas memperlihatkan garis-garis pada setiap lantai, tidak kaca mulus layaknya cermin.
Desain yang unik ini ternyata merupakan hasil karya dari I. M. Pei, arsitek China-Amerika yang juga mendesain The Louvre Pyramid di Paris. Alasan I. M. Pei membuat desain seperti agar terlihat bak sepasang menara kembar berbentuk Kristal, dilansir dari Singapore Land.
Bangunan yang berada di 150 dan 152 Beach Road, Singapura ini memiliki sebutan berbeda, yakni Gateway East dan Gateway West. Bangunan tersebut diperuntukan sebagai gedung perkantoran di Singapura, terutama untuk kantor kelas atas dengan layanan pelengkap yang memenuhi kebutuhan para penyewanya.
Gedung ini juga mudah diakses karena dekat dengan Stasiun MRT Bugis dan jalan tol.
(aqi/zlf)
