Armour Stiner Octagon House di Irvington on Hudson, New York, merupakan rumah dengan desain arsitektur dan interior yang menawan. Rumah ini mempunyai desain ala rumah-rumah di cerita dongeng yang bertahan hingga saat ini. Rumah mewah abad ke-19 ini terlihat unik dari bentuknya yang mempunyai sisi segi delapan. Tak hanya itu, rumah ini juga menyimpan banyak makna nilai sejarah, arsitektur, serta dekorasi interior yang dipulihkan dengan detail luar biasa.
Dilansir dari Business Insider, pada pertengahan abad ke-19, rumah berbentuk segi delapan sempat menjadi tren di kalangan masyarakat Amerika kelas atas. Popularitasnya dipicu oleh buku terbitan 1848 karya Orson Squire Fowler berjudul 'The Octagon House, A Home For All'. Fowler meyakini bahwa rumah segi delapan memungkinkan cahaya masuk dua kali lebih banyak dibanding rumah persegi konvensional, sekaligus memberi pandangan ke pekarangan dari berbagai sudut.
Bangunan Ikonik dengan Kubah Raksasa
Kubah Rumah Segi Delapan Armour-Stiner. Foto: Business Insider |
Armour Stiner Octagon House berdiri sekitar 18 mil di utara Manhattan dan menjadi contoh sempurna dari konsep rumah segi delapan. Bangunan seluas 743 meter persegi ini, awalnya dibangun atas pesanan bankir New York, Paul J. Armour, sebagai bangunan dua lantai beratap datar dengan ruang bawah tanah yang ditinggikan. Setelah Armour meninggal, rumah ini dijual kepada Joseph H. Stiner pada tahun 1872.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stiner merupakan seorang pengusaha teh dan kopi kelahiran Hongaria yang kaya raya. Setelah kepemilikannya, rumah ini mengalami transformasi besar. Ia menambahkan kubah raksasa yang menjadikannya tampil bak bangunan dongeng, berbeda dari rumah segi delapan kebanyakan. Stiner juga membangun bagian teras yang mengelilingi lantai pertama. Struktur ini mengitari bangunan secara penuh sehingga tampil menyerupai komidi putar di taman hiburan dan memungkinkan penghuni menikmati pemandangan dari berbagai arah.
Direnovasi oleh Arsitek Pelestarian
Pemilik saat ini, arsitek pelestarian Joseph Pell Lombardi, merenovasi rumah ini sejak 1978 setelah membelinya dari National Trust for Historic Preservation. Bangunan tersebut dibeli, dengan syarat utama menstabilkan struktur dan kubahnya. Dalam bukunya yang berjudul 'The Armour-Stiner (Octagon) House' Lombardi mengatakan tujuannya untuk menghidupkan keestetikaan rumah ini.
"Untuk menyatukan keindahan eksotis yang rapuh dari rumah yang puitis ini," tulisnya, dikutip dari Business Insider, Senin (15/12/2025).
Kini, rumah tersebut telah dipulihkan ke kejayaannya seperti pada era 1870-an. Rumah itu juga saat ini terbuka untuk umum melalui tur pribadi yang tiketnya harus dipesan terlebih dahulu.
Interior dan Dekorasi yang Artistik
Koleksi benda-benda unik. Foto: Business Insider |
Dari aspek interior, rumah ini menampilkan kekayaan dekorasi khas era Victoria. Aula masuk dihiasi lapisan perak dan dekorasi stensil neo-Barok bergaya trompe l'oeil. Ruang tamunya memamerkan lukisan-lukisan dari Hudson River School of Art, menggambarkan lanskap Sungai Hudson dan sekitarnya.
Ruang makan berbentuk bulat adalah satu-satunya ruangan melingkar di rumah yang terinspirasi oleh kuil Romawi kuno. Meja makan walnut bergaya Renaissance Revival disiapkan lengkap seperti perayaan Natal tahun 1872, lengkap dengan menu klasik dan peralatan makan perak Reed & Barton dari era yang sama.
Tata Ruang Fungsional dan Filosofi Zaman
Dari sisi arsitektur domestik, rumah ini juga mencerminkan pandangan sosial zamannya. Di lantai pertama, dapur dirancang sebagai ruangan memasak untuk pemilik rumah, lengkap dengan meja tulis dan kompor besi cor. Sementara itu, pelayan rumah yang dipekerjakan memiliki dapur dan tempat penyimpanan makanannya tersendiri. Lantai dua diperuntukkan bagi ruang keluarga dan kamar tidur, dengan nuansa lebih lembut dan intim.
Kamar bergaya pondok. Foto: Business Insider |
Beberapa kamar menampilkan furnitur bergaya pondok yang populer pada pertengahan abad ke-19, menggunakan kayu sederhana yang dicat menyerupai ebony dan dihiasi ornamen emas. Ada pula ruang koleksi benda alam yang mencerminkan obsesi era Victoria terhadap spesimen ilmiah, serta kamar anak yang sederhana dengan mainan dan set kereta api antik.
Perpaduan Gaya dan Fantasi Arsitektural
Berdasarkan laporan Business Insider, salah satu ruang paling mencolok adalah ruang olahraga dan ruang musik bergaya kebangkitan mesir. Lengkap dengan furnitur langka, kain pelapis Aubusson, dan piano spinet berhias hieroglif. Elemen-elemen ini menegaskan bagaimana rumah ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan bentuk imajinasi arsitektural pemiliknya.
Piano spinet bergaya Kebangkitan Mesir. Foto: Business Insider |
Dengan bentuk segi delapan, kubah megah, teras besar yang mengelilingi rumah, serta interior yang direnovasi agar tetap pada zamannya, bangunan ini telah menjadi properti bersejarah dengan nuansa bak negeri dongeng. Rumah ini juga menjadi bukti bahwa desain arsitektur eksentrik abad ke-19 masih mampu memikat, bahkan di tengah lanskap modern New York saat ini.
(das/das)














































