Kontraktor Ungkap Rahasia Bangun Rumah Ramah Anak dan Lansia

Kontraktor Ungkap Rahasia Bangun Rumah Ramah Anak dan Lansia

Muhammad Wildan Alghofari - detikProperti
Minggu, 09 Nov 2025 17:03 WIB
Builders working on wooden construction site, modern wooden house.
Ilustrasi bangun rumah. Foto: Getty Images/ArtistGNDphotography
Jakarta -

Rumah ideal bukan hanya indah dipandang tetapi juga aman dan nyaman bagi seluruh penghuninya. Desain rumah yang tidak mempertimbangkan kebutuhan usia, rentan menimbulkan berbagai risiko, mulai dari kecelakaan kecil hingga gangguan mobilitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana arsitektur dan interior rumah bisa dirancang agar ramah bagi semua umur.

Rumah harus bisa menyesuaikan dengan penghuninya, bukan malah sebaliknya. Artinya, setiap detail mulai dari tinggi tangga, permukaan lantai, pencahayaan, hingga penempatan perabotan perlu dirancang dengan aman dan mudah dijangkau oleh anak-anak maupun lansia. Perencanaan yang tepat, bisa membuat rumah menjadi tempat yang tidak hanya indah, tetapi juga melindungi dan mendukung aktivitas seluruh penghuni rumah di semua tahap usia.

Rancang Rumah dengan Akses Aman untuk Semua Umur

Kontraktor Rebwild Construction, Wildan, menyebut rumah yang ramah bagi anak dan lansia harus memenuhi tiga hal utama yaitu aman, mudah mobilitasnya, dan nyaman. Kemampuan seseorang untuk tetap tinggal di rumah dengan nyaman dan aman meskipun usia bertambah menjadi prinsip utama dalam desain rumah ramah usia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, jalur antar ruang juga perlu dirancang bebas hambatan dan memiliki pencahayaan yang memadai. Menghindari penggunaan tangga yang berlebihan agar mobilitas penghuni tetap mudah dan aman juga perlu diterapkan.

Dilansir dari situs Arch Daily, sirkulasi udara, pencahayaan alami, dan penempatan ruang tidur dan kamar mandi di lantai yang sama juga penting untuk diterapkan di rumah ramah usia, agar lansia tidak perlu naik turun tangga. Dengan begitu, desain rumah bukan hanya ramah bagi lansia, tetapi juga memudahkan anak-anak bergerak bebas tanpa risiko jatuh atau tersandung.

ADVERTISEMENT

Pemilihan Lantai Hingga Furnitur yang Aman dan Nyaman

Bagian yang sering terabaikan dalam pembangunan rumah justru ada pada detail kecil seperti tangga dan lantai. "Tangga dibuat tidak terlalu tinggi dan perlu ada bordes di tengahnya, juga perlu railing," jelas Wildan kepada detikProperti, Jumat (7/11/2025).

Selain tangga, Wildan juga mengatakan bahwa salah satu penyebab kecelakaan di rumah adalah karena lantai yang licin. Untuk area yang mudah licin, sebaiknya menggunakan material dengan permukaan anti-slip agar lebih aman bagi penghuni rumah. Namun, jika lantai sudah terlanjur menggunakan keramik, hal itu tetap bisa diatasi saat proses renovasi dengan menambahkan lapisan vinyl atau SPC di atasnya, sehingga permukaan menjadi lebih kesat dan tidak mudah membuat orang terpeleset.

Penempatan furnitur dan pemilihan warna interior berperan besar dalam menciptakan kenyamanan emosional bagi penghuni lanjut usia. Warna-warna lembut dengan kontras yang cukup, terbukti membantu penglihatan lansia yang mulai menurun, tanpa harus mengorbankan keindahan estetika ruangan.

Oleh karena itu, pemilihan bahan dan penataan furnitur bukan sekadar soal gaya, tetapi juga bagian dari strategi menjaga keamanan di rumah. Hindari penggunaan perabot dengan sudut tajam, serta beri jarak yang cukup antar furnitur. Pastikan jalur mobilisasi tetap lapang agar penghuni dapat bergerak dengan aman dan nyaman.

Kekeliruan Desain Rumah yang Sering Terjadi dan Cara Mencegahnya

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan pemilik rumah adalah terlalu fokus pada tampilan hingga melupakan fungsi dan kenyamanan. Banyak orang ingin rumahnya terlihat menarik dengan banyak ornamen atau furnitur, namun justru membuat ruangan terasa sesak.

Kesalahan umum yang sering dilakukan pemilik rumah adalah desain yang terlalu penuh. Hal ini menghambat sirkulasi udara dan pergerakan sehingga rumah terasa kurang nyaman untuk dihuni. "Desain yang terlalu penuh sehingga sirkulasinya kurang baik," ucapnya.

Keindahan rumah seharusnya berjalan seimbang dengan aspek fungsional dan keamanan, bukan semata-mata soal estetika saja. Menata rumah agar aman bagi anak dan lansia bukan berarti harus mengorbankan keindahan interior. Justru, desain yang mempertimbangkan semua usia akan menghasilkan hunian yang lebih fungsional, nyaman, dan tahan lama.

Pentingnya dilakukan perencanaan sejak tahap awal pembangunan agar rumah dapat mengakomodasi kebutuhan penghuni di setiap usia. "Untuk rumah yang memenuhi kebutuhan tersebut perlu dipastikan agar aman, mudah mobilitasnya, dan nyaman," katanya.

Rumah yang dirancang dengan prinsip inklusif akan lebih efisien dalam jangka panjang. Desain seperti ini tidak memerlukan banyak renovasi ketika penghuni menua atau saat ada anak kecil di rumah.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(abr/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads