Ada banyak stadion megah dan indah di Eropa, sebut saja Wembley Stadium di Inggris atau Bernabeu Stadium di Spanyol. Namun, stadion megah tak hanya berada di kota-kota besar, ada juga di pedesaan.
Adapun salah satu stadion unik yang punya eksterior begitu indah di Eropa, namanya Pancho Arena. Stadion ini terletak di sebuah desa kecil bernama Felcsut, berada di sebelah barat ibu kota Budapest, Hungaria.
Dinamakan Pancho Arena karena terinspirasi dari legenda sepak bola Hungaria, Ferenc Puskas. Nama 'Pancho' sendiri diambil dari julukkan Puskas ketika membela Real Madrid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daya tarik utama dari Pancho Arena karena punya arsitektur yang memukau. Umumnya, stadion besar menggunakan struktur baja ringan pada bagian atap agar kokoh dan tahan lama.
Namun, Pancho Arena menggabungkan material kayu untuk menopang atap stadion dan beton sebagai tiangnya. Uniknya lagi, rangka penopang stadion ini didesain dengan struktur tiang payung (umbrella column) sehingga tampak mewah dan estetis.
![]() |
Desainnya yang unik dan indah membuat penonton yang hadir seolah sedang tidak berada di stadion, melainkan memasuki sebuah istana megah. Bahkan, pintu masuk stadion mengusung gaya abad pertengahan yang dipoles dengan desain modern.
Dilansir situs Football Ground Guide, Pancho Arena dibangun dengan memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan (sustainability). Dibutuhkan sekitar 2.000 meter kubik kayu yang dilapisi dan direkatkan untuk membentuk desain penopang atap yang memukau.
Sementara itu, atap stadion dilapisi dengan material batu tulis alami yang menutupi area seluas 13.000 m2. Atap stadion mengusung gaya abad pertengahan dan mirip seperti istana yang megah.
Di dalam stadion terdapat pipa sepanjang 31 km yang mencakup pemanas bawah tanah. Terdapat sekitar 100 kotak sekering dan kabel yang jika dibentangkan panjangnya bisa mencapai 135 km.
Stadion ini dirancang oleh arsitek ternama Hungaria, Imre Makovetz (1935-2011). Ia dikenal sebagai salah satu arsitek yang mendukung arsitektur organik, yakni suatu gerakan yang tumbuh pada akhir abad ke-20 sebagai protes terhadap gaya arsitektur Brutalis.
Maka tak heran kalau Pancho Arena didesain selaras dengan lingkungan alam. Penggunaan materialnya juga dari bahan-bahan alami agar mendukung konsep yang digagas oleh Makovetz.
Dibuka secara resmi pada 2014, Pancho Arena merupakan stadion kecil dengan kapasitas hanya 3.600 tempat duduk. Stadion ini digunakan oleh klub lokal Puskas Akademia FC yang bermain di Liga Utama Hungaria.
![]() |
Meski stadionnya berkapasitas kecil, tapi biaya pembangunannya dinilai cukup besar. Pancho Arena dibangun dengan biaya sebesar 12 juta euro atau sekitar Rp 231 miliar (kurs Rp 19.275).
Meski terletak di pedesaan, tetapi Pancho Arena telah menggelar berbagai kompetisi Eropa untuk kelas umur. Pada 2014, stadion ini digunakan sebagai tuan rumah untuk tiga pertandingan di babak grup dan satu laga semi final selama kejuaraan Euro U-19.
Pada 2023, Hungaria terpilih sebagai tuan rumah kejuaraan Euro U-17. Pancho Arena kemudian digunakan sebagai stadion untuk menggelar tiga pertandingan grup dan dua laga semi final.
Pancho Arena masih aktif digunakan untuk menggelar berbagai kompetisi sepak bola lokal di Hungaria. Keindahan arsitekturnya yang memukau telah menarik banyak penggemar sepak bola untuk melihat langsung stadion yang terletak di pedesaan tersebut.
(ilf/ilf)