5 Jenis Bahan Rangka Atap, Mana yang Paling Recommended by Kontraktor?

5 Jenis Bahan Rangka Atap, Mana yang Paling Recommended by Kontraktor?

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Kamis, 09 Okt 2025 11:09 WIB
Pemerintah telah menetapkan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi lokasi ibukota baru. Masterplan pembangunan ibukota baru diperkirakan rampung pada 2020.

Secara fisik Pemerintah menargetkan seluruhnya akan selesai pada 2024. Artinya Pemerintahan Jokowi diharapkan bisa fokus memenuhi target waktu yang telah ditetapkan.
Ilustrasi Rangka Atap Foto: dok. KemenpuPR
Jakarta -

Penting sekali membangun atap yang kokoh untuk melindungi penghuni rumah. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah rangka atap.

Kontraktor dari Rebwild, Wildan, mengatakan rangka atap merupakan satu kesatuan konstruksi yang dibangun untuk menyalurkan beban penutup atap ke struktur yang berada di bawahnya. Untuk membuat struktur tersebut, pemilik rumah bisa memilih antara beberapa jenis material seperti baja ringan, baja, kayu, bambu, dan beton.

"Untuk perumahan, yang populer menggunakan baja ringan, namun untuk bangunan pabrik atau bentang panjang menggunakan baja. Untuk di daerah, populer menggunakan rangka atap kayu ataupun bambu tergantung ketersediaan bahan," ujar Wildan kepada detikProperti, Rabu (8/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum menentukan material rangka atap, ada baiknya pemilik mempelajari jenis-jenisnya dulu. Berikut ini penjelasannya.

Jenis-jenis Bahan Rangka Atap

Inilah kelebihan dan kekurangan beberapa jenis material rangka atap menurut kontraktor.

ADVERTISEMENT

1. Baja

Pemilik bisa menggunakan baja untuk membuat rangka atap karena bahannya kuat dan kokoh. Namun, rangka atap baja punya bobot yang berat serta tidak tahan karat.

2. Beton

Beton adalah material yang sangat fleksibel untuk dibuat rangka atap. Akan tetapi, pengerjaannya relatif lama dan boros material. Pembuatannya membutuhkan bekisting atau cetakan yang menjadikan biaya lebih mahal.

3. Bambu

Selain itu, ada material bambu yang mudah didapat dan relatif murah. Wildan kurang merekomendasikan bahan ini karena tidak bisa menahan beban atap yang sangat berat.

4. Kayu

Rangka atap juga bisa terbuat dari kayu karena bahannya kuat tetapi fleksibel sehingga bisa dipasang sesuai keinginan. Kurangnya, kayu sebagai rangka atap tidak tahan api dan rawan digerogotin rayap.

5. Baja Ringan

Selanjutnya, rangka atap bisa menggunakan baja ringan. Sifatnya tahan karat, tahan rayap, dan tidak mudah terbakar. Bahan ini juga lebih cepat pemasangannya dan relatif lebih murah dibandingkan kayu.

Dari kelima bahan ini, Wildan paling merekomendasikan rangka atap dibuat dari baja ringan. Hal itu karena baja ringan mampu menopang berbagai jenis penutup atap.

"Untuk pemilihan jenis rangka atap, untuk kemudahan bisa menggunakan baja ringan, atap baja ringan cocok dengan segala jenis penutup atap, kecuali penutup atapnya dibeton," kata Wildan.

Namun bentuk baja ringan sudah paten alias sudah dibentuk dari pabriknya sehingga bentuk rangka atap tidak bisa dimodel sesuka hati. Pemasangan rangka baja ringan juga membutuhkan ahli agar konfigurasinya mampu menopang beban atap di atasnya.

Nah, itulah sejumlah material untuk membuat rangka atap. Semoga bermanfaat!

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(dhw/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads