Mesir Punya Aturan Unik, Warna Cat Bangunan Harus Seragam Sesuai Wilayah

Mesir Punya Aturan Unik, Warna Cat Bangunan Harus Seragam Sesuai Wilayah

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Minggu, 24 Agu 2025 17:12 WIB
Salah satu bangunan bata merah di Mesir.
Ilustrasi bangunan bata merah di Mesir. Foto: Holly Pickett/Redux va The Guardian
Jakarta -

Jika berbicara soal bangunan di Mesir pasti yang terlintas di pikiran adalah piramida, padahal ada banyak keunikan mengenai arsitektur di negara ini. Salah satunya adalah soal aturan penyamaan warna cat bangunan.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada 2019 pernah mengeluarkan aturan perihal penyamaan warna bangunan pada setiap wilayah. Dilansir Arab News, bangunan yang berada di perkotaan diminta untuk menggunakan warna kusam. Sementara di daerah pesisir diminta menggunakan cat biru.

Perdana Menteri Mostafa Madbouly mengatakan bangunan-bangunan itu akan diwarnai berdasarkan skema yang mencerminkan wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencananya adalah agar warna bangunannya seragam, bukan pemandangan yang tidak enak seperti saat ini," ujar Madbouly seperti yang dikutip detikcom, Minggu (24/8/2025).

Pemerintah saat itu memiliki ambisi untuk memperbaiki penampilan permukiman perkotaan dan pedesaan hingga setiap provinsi akan memiliki skema warna tertentu. Bagi gubernur yang gagal menjalankan aturan tersebut akan didenda.

ADVERTISEMENT

Selain ingin memperbaiki tampilan bangunan di Mesir, temuan banyak bangunan dari tanah liat berwarna merah juga yang mendasari munculnya peraturan ini.

Menurut laporan The Guardian, pakar perencanaan kota dan penulis Understanding Cairo: The Logic of a City Out of Control David Sims memperkirakan pada 2019 lalu setidaknya ada 10 juta bangunan di seluruh Mesir terbuat dari bata merah.

Bangunan yang memakai batu merah ini kerap disebut ashwiyyet dan letaknya di kawasan perumahan informal. Pemerintah menganggap perumahan informal yang dihuni oleh 40 persen penduduk Mesir kerap membuat kerusuhan sosial dan politik.

Bahkan setahun sebelumnya, pemerintah Mesir berencana untuk menghilangkan permukiman kumuh dari Mesir atau disebut dengan perumahan informal. Pemerintah ingin mereka tinggal di pinggiran kota bukan di tengah kota. Sekitar 14 miliar pound Mesir atau saat ini setara dengan Rp 4,7 triliun (kurs Rp 336) disiapkan untuk proyek tersebut.

Namun, proyek penyamaan warna cat ini meraih respon negatif dari masyarakat Mesir karena pada saat itu sedang terjadi krisis perumahan. Menurut beberapa orang seharusnya pemerintah lebih fokus untuk meningkatkan jumlah hunian daripada mengatur soal warna rumah untuk kepentingan estetika.

"Menerapkan sanksi moneter kepada warga agar memiliki lebih banyak bangunan berwarna kusam terdengar aneh bagi saya," ujar Ahmed Mostafa, seorang warga Kairo kepada Arab News. "Mengecat bangunan tidak akan membantu menyelesaikan masalah perumahan di Mesir. Ada jutaan tunawisma yang bahkan tidak bisa menemukan bangunan bata merah untuk ditinggali."

Berdasarkan penelusuran detikcom, hingga saat ini belum ada update apakah aturan tersebut berlaku atau tidak.




(aqi/aqi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads