Istana Versailles merupakan tempat tinggal keluarga Prancis sebelum terjadi Revolusi Prancis. Istana ini dikenal sebagai tempat tinggal yang megah, mewah, dan indah. Pemandangan di sana berbanding terbalik dengan gambaran masyarakat Prancis pada masa itu yang mengalami kesulitan.
Ada banyak cerita menarik soal Istana Versailles yang juga menggambarkan kondisi dan kebiasaan anggota kerajaan pada masa itu. Salah satunya adalah tidak tersedianya toilet di Istana seluas 800 hektare.
Dilansir L'officiel USA, Istana Versailles telah dibangun sejak 1623, di mana toilet belum menjadi kebutuhan wajib pada sebuah bangunan. Ruangan dengan toilet, tangki septik, dan sistem drainase baru muncul pada abad ke-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota kerajaan diketahui biasa membuang kotoran di koridor atau di taman. Banyak catatan menyebutkan sering tercium bau tidak sedap di dua tempat tersebut. Pada 1715, mereka menetapkan jika tinja yang dibuang di koridor akan dikumpulkan seminggu sekali menggunakan sapu bambu. Alat ini juga membantu untuk menyamarkan bau keringat dan bau-bau lainnya yang tercium di koridor tersebut.
Bukan hanya masalah buang tinja, anggota kerajaan Prancis dulunya dikenal jarang mandi. Sehari-hari mereka hanya mencuci tangan dan wajah untuk membersihkan diri. Mandi merupakan agenda yang dilakukan berbarengan dengan anggota kerajaan lainnya. Untuk mandi pun ada urutannya dan harus dipatuhi.
Pertama, ayah yang mandi. Lalu ibu, putra tertua, hingga putra bungsu. Konon, Louis XIV, raja dengan masa pemerintahan terlama di Prancis hanya mandi jika disarankan oleh dokter. Raja biasanya membersihkan diri dengan kain dan air, air liur, atau alkohol.
Munculnya Toilet
Dilansir Arts and Culture Google, sebelum benar-benar ada toilet, anggota kerajaan memiliki 'toilet' di kamar berupa pispot. Bentuknya mirip gelas tetapi dengan ukuran yang besar. Bentuk toilet pispot di istana mirip toilet duduk, yakni pispot tersebut diletakkan di bawah kursi yang sudah dilubangi. Saat sudah penuh, pispot tersebut akan bersihkan oleh staf kerajaan. Uniknya, pispot kerajaan ini berbeda dengan pispot pada umumnya karena material yang digunakan terbuat dari perak.
L'officiel USA juga melaporkan hal yang sama bahwa selain membuang tinja di taman dan koridor, anggota kerajaan sudah menggunakan pispot. Setelah itu, kotoran dibuang melalui jendela begitu saja, bukan ke tempat khusus seperti septic tank.
Ketika toilet seperti saat ini diperkenalkan di istana, bentuknya berupa bangku kayu panjang yang berlubang di tengahnya. Meski bentuknya sederhana, toilet tersebut terlihat serasi dengan interior di istana karena kayu yang digunakan terlihat mahal dan kokoh dengan warna coklat tua. Lubangnya pun berwarna gelap. Tidak jauh dari lubang tersebut terdapat tuas berwarna emas.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/zlf)