Pembacaan naskah proklamasi menjadi sebuah tonggak penting sejarah kemerdekaan Indonesia. Naskah tersebut dibuat sehari sebelum proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, Menteng, Jakarta Pusat pada 16 Agustus 1945 malam.
Kala itu, Soekarno dan Moh. Hatta diantar oleh Achmad Soebardjo yang baru saja kembali dari Rengasdengklok. Mereka kemudian diterima di kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda.
Mereka kemudian berunding dan mulai menuliskan naskah proklamasi di ruang tengah rumah tersebut. Dikutip dari arsip Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1990/1991, Laksamana Muda Tadashi Maeda meninggalkan mereka untuk berunding dan menuju ke kamarnya di lantai atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dirundingkan dan ditulis tangan oleh Soekarno, akhirnya naskah tersebut diserahkan ke Sayuti Melik untuk kemudian diketik dengan menggunakan mesin tik yang dipinjam dari kantor Angkatan Laut Jerman. Dilansir dari buku Menteng 'Kota Taman' Pertama di Indonesia karya Adolf Heuken, naskah itu selesai diketik sekitar pukul 04.00 dini hari 17 Agustus 1945.
![]() |
Sayuti Melik mengetik naskah tersebut di sebuah ruangan yang dulunya seperti ruang transit antara ruang makan dengan area dapur. Dulunya terdapat pintu kaca yang sekarang ditutup dengan tembok.
"Itu hanya ruang transit. Jadi di situ ada kamar mandi, ada gudang. Jadi ini ruangan rumah tangga karena menuju belakang, dapur," ujar Edukator Museum Perumusan Naskah Proklamasi Paskasius Fajar kepada detikProperti belum lama ini.
Setelah naskah diketik, kertas yang berisi tulisan tangan Soekarno dibuang oleh Sayuti Melik karena merasa sudah ada naskah yang telah diketik. Namun, naskah asli yang sudah dibuang diambil lagi oleh BM Diah dan disimpan.
"Baru setelah sekitar 40 tahun, naskah itu diberikan ke ANRI," ujar Fajar.
Penandatanganan naskah proklamasi dilakukan di atas piano yang berada tak jauh dari tempat pengetikan. Penandatanganan itu dilakukan oleh Soekarno dan Moh. Hatta.
![]() |
Terdapat beberapa perbedaan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno dan yang diketik oleh Sayuti Melik. Berikut ini perbedaannya.
- Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo",
- Kata "Djakarta, 17-8-'05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05",
- Kata "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia".
Setelah naskah ditandatangani, barulah mereka pergi ke rumah Soekarno di Jl Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, dan membacakan teks proklamasi di sana.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/das)