Rumah bagi seorang Muslim harus memiliki tempat yang layak untuk salat. Bahkan beberapa di antaranya ada yang membuat ruang khusus untuk salat atau biasa disebut dengan musala.
Pengertian musala menurut anggota Dewan Pengawas Syariah LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Mohamad Suharsono adalah tempat yang bisa menampung di bawah 40 orang dan lokasinya dekat dengan perumahan warga atau bahkan berada di dalam rumah. Ruangan ini biasanya berada di tengah rumah atau di belakang.
Sebenarnya tidak ada desain khusus untuk membuat musala di rumah, tetapi jika butuh referensi untuk membuat musala yang sesuai dan nyaman, berikut beberapa ide desainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain Mushola buat Dalam Rumah
Dikutip dari Buku 99 Inspirasi Warna Interior Rumah Tinggal karya Wirania Swasty, berikut beberapa desain dan warna yang bisa dipakai.
1. Punya Lantai yang Ditinggikan
![]() |
Salah satu ciri khas tempat salat adalah memiliki lantai yang lebih tinggi dari sekitarnya. Biasanya ini untuk menunjukkan bahwa area lantai di ruangan tersebut merupakan area suci.
Selain itu, peninggian lantai bertujuan untuk membedakan area luar dan tempat salat. Cara ini biasanya dilakukan untuk musala yang tidak memiliki pintu. Dengan perbedaan tinggi lantai, tidak sembarangan orang bisa masuk, terutama untuk anabul dan anak kecil.
2. Punya Pilar pada Dinding
![]() |
Saat hendak salat, penting bagi kita mengetahui arah kiblat karena arah tersebut merupakan tujuan kita sujud. Pemakaian pilarnya sebenarnya tidak wajib, tetapi pilar bisa menjadi tanda bahwa dinding tersebut merupakan arah kiblat. Selain itu, pilar-pilar tersebut juga bisa menjadi sebuah dekoratif. Beberapa pilar ada yang dihias dengan cat dinding. Dalam buku tersebut disarankan untuk memakai warna biru atau cat dekoratif yang memiliki corak. Beberapa pilar juga ada yang menggunakan keramik agar lebih tahan lama.
3. Pakai Warna yang Tidak Terlalu Mencolok
![]() |
Putih merupakan salah satu warna yang kerap dipakai pada bangunan. Selain karena warnanya yang netral, cerah, dan terlihat bersih, putih juga memberikan kesan lapang dan suci. Warna putih mampu mengubah suasana spiritual secara langsung ke ruang mushola. Ada juga warna lain yang direkomendasikan yakni biru cerah, coklat, dan ungu muda.
Untuk menambah penerangan, pasanglampu hias di bagian pojok untuk menambah estetika dan penerangan. Sebab, terkadang lampu yang biasanya di atas bisa terhalang kepala saat sedang salat atau membaca Al-Quran sehingga dibutuhkan pencahayaan tambahan.
4. Memakai Material Kayu
![]() |
Sebenarnya tidak ada material yang disebut khusus untuk dipakaia pada musala, semua sama saja. Namun, material kayu kerap dipakai untuk membuat ruangan yang lebih hangat. Kayu bisa dipakai pada bagian lantai, bagian penutup ruangan, hingga jendela. Selain itu, pakai warna coklat pada bagian musala yang tidak dipasang kayu.
5. Buat Semi Terbuka atau Banyak Ventilasi
![]() |
Setiap ruangan harus memiliki ventilasi udara yang cukup agar ruangan tersebut tidak terasa panas dan pengap. Apalagi untuk musala yang luasnya tidak seluas kamar tidur. Apabila letaknya di dalam rumah dan sulit ada jendela, siasati dengan membuat banyak ventilasi besar untuk akses udara dan cahaya. Bisa juga memakai partisi kayu yang bisa menyamarkan pandangan ke dalam musala, tetapi tetap mudah untuk melihat ke luar.
Terpisah, Mengutip buku Menyiasati Ruang Sempit oleh Sukirno, bisa juga buat musala yang bersinggungan langsung dengan ruang terbuka seperti dekat dengan kolam dan taman. Musala yang berada di ruang terbuka juga mencegah bagian dalam rumah becek setelah mengambil wudhu. Mendengar suara dari kolam juga bisa memberikan ketenangan pada jiwa.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/das)