Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Timnas Jepang di matchday 10 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada babak ketiga. Laga itu akan digelar sore ini di Suita City Football Stadium, Suita, Osaka, Jepang.
Dilansir dari StadiumDB.com, stadion yang juga disebut Panasonic Stadium Suita itu merupakan salah satu venue khusus sepakbola terbesar di Jepang. Stadion tersebut merupakan markas klub Gamba Osaka.
Kapasitas stadion dapat menampung 39.694 penonton. Angka itu sudah termasuk 1.248 kursi khusus VIP dan 414 kursi untuk penyandang disabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan situs resmi Panasonic Stadium Suita, luas bangunan sebesar 24.695,51 meter persegi dan luas total lantai 63.908,71 meter persegi.
Pembangunan Stadion
Rancangan stadion ini sudah ada sejak 2008 silam. Yasui Architecture & Engineers dan Takenaka Corporation ditunjuk untuk mendesain stadion. Lalu, konstruksi proyek dikerjakan oleh Takenaka Corporation.
Pembangunan stadion baru dimulai pada 2013. Berkat elemen pracetak, struktur beton selesai setelah lebih dari setahun. Seluruh stadion pun rampung pada Oktober 2015.
Semula biaya konstruksi diestimasi sebesar 15 miliar Yen atau Rp 1,68 triliun (kurs Rp 112) pada 2008. Akan tetapi, biaya yang dikeluarkan di bawah ekspektasi, yakni 14,085 miliar Yen atau Rp 1,58 triliun.
Pemerintah menyumbang 3,25 miliar Yen atau setara Rp 364,9 miliar. Lalu, sebagian besar dana berasal dari sumbangan swasta, terutama perusahaan sebesar 9,95 miliar Yen atau Rp 1,11 triliun. Tak hanya itu, ribuan orang ikut menyumbang uang mencapai 622 juta Yen atau Rp 69,8 miliar.
Desain Stadion
![]() |
Stadion mempunyai tribun bertingkat ganda yang sangat kompak, jaraknya hanya 7-10 meter dari lapangan. Bangunannya berbentuk persegi panjang yang sederhana, tetapi dibungkus bingkai logam di sudut-sudutnya. Tidak ada hiasan pada eksterior bangunan, kecuali atapnya yang berbentuk pita yang dinamis.
Bangunan itu pun dirancang agar bisa hemat energi dan ekologis. Terdapat teknologi untuk memanfaatkan air hujan atau panel fotovoltaik di atap.
Bukan sekadar stadion sepakbola, tempat ini juga bermaksud untuk digunakan sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Markas Gamba Osaka itu diharapkan menjadi tempat perlindungan utama bagi orang-orang dan gudang untuk makanan dan air.
Struktur atap stadion terdiri dari rangka-rangka utama yang ditempatkan dalam 3 arah. Tata letak ini memungkinkan untuk mengurangi jumlah baja hingga 40 persen serta membuat strukturnya mampu menahan gempa bumi.
Konsumsi energi dan air dalam stadion juga ditargetkan agar efisien. Setengah dari air yang digunakan oleh toilet akan dikumpulkan selama hujan.
Selain itu, atapnya memiliki pembangkit listrik tenaga surya 500 kW yang setara dengan penggunaan 184 rumah tangga. Lalu, lampu sorot menggunakan sistem LED pertama di Jepang yang mengurangi penggunaan listrik hingga 27 persen.
Stadion di Suita ini memiliki skybox atau perhotelan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan darurat seluas 480 meter persegi. Fasilitas tersebut juga bisa menjadi tempat berlindung hingga 800 penduduk untuk jangka pendek. Penggunaan ini merupakan salah satu faktor yang membuat stadion mendapatkan sejumlah pendanaan publik.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/zlf)