Kubah menjadi salah satu ciri khas arsitektur yang melekat pada masjid-masjid di Indonesia. Menurut KBBI, kubah diartikan sebagai atap yang melengkung berbentuk setengah bulatan. Namun, dalam perkembangannya, kubah tidak lagi menjadi arsitektur yang wajib ada pada masjid.
Begitu juga dalam Islam, kubah tidak menjadi sebuah keharusan pada masjid. Seperti yang dilansir pada Artikel Ilmiah berjudul Makna Kubah Masjid di Pulau Jawa oleh Shabrina Hasnadhiya Retnoasih dan Satriya Wahyu Firmandhani menuliskan bahwa Hadits Riwayat Muslim pernah menyebut 'Setiap bagian dari bumi Allah adalah masjid'.
Masjid tanpa kubah ternyata terdapat juga di Indonesia. Mulai dari nuansa tradisional hingga modern. Masjid ini tak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga sering dijadikan destinasi wisata karena bentuk atap yang unik. Berikut merupakan 7 masjid tanpa kubah di Indonesia:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Raya Sumatera Barat
![]() |
Dimulai dari yang tradisional, terdapat Masjid Raya Sumatera Barat yang menjadi ikon dari Kota Padang. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 40 ribu meter persegi dengan luas bangunan mencapai 18 ribu meter persegi. Bentuk atap masjid mengadopsi desain khas rumah adat Sumatera Barat yaitu Rumah Gadang. Atap ini memiliki bentuk melengkung seperti tanduk kerbau yang dikenal dengan sebutan model gonjong. Atap masjid karya arsitek Rizal Muslimin ini juga menyerupai bentangan kain dengan empat sudut lancip.
Masjid Jami Kalijodo
Berikutnya ada Masjid Jami Kalijodo atau Masjid Jami Al Mubarokah yang terletak di Kalijodo, Jakarta Barat. Masjid ini memiliki nuansa tradisional karena mengadopsi desain gaya Betawi. Masjid yang dirancang oleh Yori Antar ini memiliki atap tajug atau atap berbentuk piramida (limas bujur sangkar). Piramida itu terpotong menjadi dua untuk memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam masjid. Beberapa sisi dinding masjid terbuat dari anyaman bambu.
Masjid Agung Baitus Shobur (Masjid 99 Cahaya)
Berikutnya adalah Masjid Agung Baitus Shobur yang terletak di Kec. Tulang Bawang Tengah, Kab. Tulang Bawang Barat, Lampung. Masjid yang dirancang oleh arsitek Isandra Martin ini menjulang setinggi 30 meter yang menunjukkan 30 juz dalam Al-Quran. Luas bangunan masjid sebesar 34 x 34 meter diambil dari jumlah sujud shalat wajib. Ditopang oleh 114 pilar yang menunjukkan 114 surat dalam Al-Quran. Atapnya berbentuk persegi lima menunjukkan rukun Islam ada 5 dan terdapat 99 lobang cahaya pada atap melambangkan 99 Asmaul Husna sehingga masjid ini dikenal juga dengan Masjid 99 Cahaya. Uniknya, masjid ini juga terletak di tengah danau yang menambah kesan estetik.
Masjid Salman Rasidi
![]() |
Bergeser ke daerah Jawa Barat, terdapat Masjid Salman Rasidi yang terletak di Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Melansir dari detikJabar (Rabu, 05/03/2024), masjid ini tidak memiliki kubah dan bangunannya berbentuk leuit atau lumbung padi. Konsep lumbung padi ini dibuat menyesuaikan dengan karakteristik warga sekitar yang rata-rata pekerjaannya bercocok tanam. Arsitektur bangunan juga terlihat unik karena didominasi kaca-kaca besar.
Masjid Salman ITB
![]() |
Seperti namanya, masjid ini terletak di lingkungan kampus Institut Teknologi Bandung. Masjid ini memiliki atap datar yang tidak hanya berfungsi sebagai penutup ruangan tetapi juga didesain sebagai talang untuk menampung air hujan. Selain memiliki atap seluas 25 meter, masjid yang dirancang oleh Achmad Noe'man ini memiliki minaret atau menara yang terletak di sebelah tenggara masjid.
Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan
![]() |
Masjid yang terletak di Kota Baru Parahyangan ini didesain tanpa kubah. Bentuk bangunan unik ini dihiasi kaligrafi Arab yang ikonik. Arsitek masjid yakni Ridwan Kamil mendesain bentuk bangunan kubus yang inovatif dengan rongga-rongga pada dinding membentuk lafaz dua kalimat syahadat. Melansir dari detikjabar (Rabu, 05/03/2025), masjid ini mengadopsi gaya bangunan Masjidil Haram dan Ka'bah.
Masjid Al Safar
![]() |
Masih didesain oleh Ridwan Kamil, masjid ini terletak di rest area KM 88 B Tol Cipularang, Jawa Barat. Melansir dari detiknews (Rabu, 03/05/2025), Masjid Al Safar memiliki atap yang berbentuk mirip topi adat Sunda. Secara keseluruhan, masjid ini berbentuk segitiga karena mengadopsi konsep folding atau modul segitiga dikarenakan masjid ini berdiri pada permukaan yang tidak beraturan. Selain itu, masjid yang memiliki luas 6.000 meter persegi ini mampu menampung hingga 1.200 jemaah.
(das/das)