Besi dan baja adalah dua material yang sering kita dengar sebagai bahan perkakas, bangunan, hingga kendaraan. Kedua material ini tampak serupa, tetapi tentu memiliki sifat yang berbeda.
Lalu, tahukah kamu perbedaan antara besi dan baja? Banyak orang Indonesia yang masih mengartikan baja sebagai besi ringan, atau besi versi lebih kuat. Padahal, perbedaan besi dan baja itu cukup signifikan, lho.
Dilansir dari thyssenkrupp-materials.co.uk, besi dan baja memiliki pengertian yang berbeda. Biar nggak tertukar, simak ulasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Besi?
Besi adalah unsur logam/metal yang sering kita jumpai pada tabel kimia dengan simbol 'Fe' (Ferrum). Sebenarnya unsur besi ini bukanlah logam yang kuat, melainkan memiliki ciri fisik yang lebih lunak. Biasanya besi murni memiliki warna perak keputihan.
Besi murni berbeda dengan jenis besi yang biasa kamu jumpai pada bahan bangunan dan bahan perkakas. Besi yang biasa kamu jumpai sebenarnya sudah mengalami proses pencampuran dengan bahan lain.
Beberapa contoh jenis besi yang biasa kamu jumpai di antaranya:
1. Besi Kasar
Besi Kasar adalah bahan mentah yang biasa dibentuk kotak.
2. Besi Tuang
Besi tuang memiliki tingkat campuran karbon yang tinggi. Biasanya besi ini langsung dicetak, sehingga menghasilkan produk yang keras dan sudah berbentuk.
3. Besi Tempa
Besi tempa memiliki tingkat campuran yang rendah, biasanya tipe besi ini menggunakan bekas besi jadi. Hasilnya lebih lunak dibanding Besi tuang, sehingga mudah untuk dibentuk saat masih panas.
Apa Itu Baja?
Baja adalah salah satu bentuk produk hasil campuran besi. Baja juga memiliki campuran karbon yang lebih rendah dari besi tuang, dan memiliki sifat-sifat tambahan lainnya tergantung dengan campuran bahannya.
Beberapa jenis baja yang biasa kamu jumpai di antaranya:
1. Baja karbon
Baja karbon adalah jenis yang sering kita jumpai, biasanya hanya mengandung 1% karbon. Sekitar 80% dari baja ini menguasai pasar.
2. Baja Alloy
Baja alloy adalah adalah hasil campuran dari besi, karbon, dan tambahan seperti nikel, silikon, kromium, tembaga, atau vanadium. Sifatnya tergantung dari bahan campuran tambahan tersebut.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dhw)