Desain interior tradisional Eropa mempunyai kesan formal dan lebih mengedepankan suasana yang lebih santai. Ruangan yang dirancang secara tradisional merujuk pada sejarah dan lebih familiar daripada tren yang ada sekarang.
Interior rumah tersebut tampak klasik, hangat, nyaman, dan mengingatkan pada sausana masa lalu tanpa spesifik periode tertentu. Ditambah dengan desain furniture, bahan yang digunakan, jenis warna, dan tata letaknya yang tidak rumit dan sederhana.
Dilansir The Spruce, Selasa (22/10/2024), berikut hal menarik yang perlu kamu tahu tentang desain interior tradisional Eropa, mulai dari sejarah, teknik desain interior tradisional, dan karakteristiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaya Desain Interior Tradisional Eropa
Desain interior tradisional eropa merupakan dekorasi yang berasal dari gaya interior Eropa abad ke-18 dan ke-19 serta gagasan konvensional tentang konsep rumah itu.
Skema desain interior tradisional tidak lekang oleh waktu, tidak terbatas pada tempat, memberikan kesan yang nyaman, hingga tersusun rapi tetapi tidak terlihat terlalu mewah.
Sejarah Desain Interior Tradisional Eropa
Desain interior tradisional menyebar pada abad ke-20 seiring berkembangnya kawasan pinggiran kota pasca perang dan orang-orang berupaya meniru tradisi Eropa abad ke-18 dan ke-19, khususnya Inggris dan Prancis.
Desain tradisional tetap menarik bagi masyarakat umum era postmodern tahun 1980-an, menyaksikan gerakan-gerakan yang berpengaruh tetapi berumur pendek seperti desain Memphis yang menantang setiap gagasan konvensional tentang warna dan bentuk.
Teknik Desain Interior Tradisional
Desainer menggunakan teknik dan metode untuk menciptakan ruang tradisional, termasuk memilih furniture, menata dengan pertimbangan simetri, menggunakan palet warna, dan sentuhan akhir tertentu, serta menambahkan elemen arsitektur. Furniture, dekorasi, dan seni berakar pada desain Eropa terutama dari abad ke-18 dan ke-19, khususnya dari Inggris dan Prancis.
Fokus pada simetri ini menciptakan ruang fungsional dan nyaman. Simetri diukur lewat bagaimana cara pemasangan sepasang kursi berlengan, lampu, dan karya seni untuk memberikan ruangan nuansa yang harmonis secara keseluruhan.
Palet warna tradisional meliputi warna-warna netral yang lembut dengan penggunaan warna-warna berani yang hemat. Dinding biasanya dicat dengan warna-warna netral yang lembut dan finishing kayu pada lantai serta perabotan yang lebih gelap.
Karakteristik Desain Tradisional
Ada pun karakteristik desain tradisional eropa sebagai berikut.
- Perabotan dan tekstil dengan warna halu dengan garis, bunga, dan kotak-kotak.
- Perlengkapan pencahayaan klasik seperti lampu gantung dan lampu dinding.
- Reproduksi gaya Persia atau permadani antik.
- Warna kayu hangat dan kaya seperti kenari untuk furniture dan warna yang lebih gelap untuk lantai.
- Perawatan jendela berlapis.
- Wallpaper berpola dengan motif tradisional seperti bunga, garis-garis, atau damask.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/aqi)