Banyak arsitektur bangunan zaman dulu, hingga saat ini masih dinikmati oleh para arsitek, masyarakat, hingga seniman. Biasanya hal ini dikarenakan arsitekturnya yang indah atau keberadaannya yang semakin sulit dilihat pada masa kini sehingga penemuan model bangunan dengan gaya lama sangat menarik perhatian.
Salah satu yang mendapat perhatian adalah Arsitektur Rococo yang dikenal dengan gayanya memiliki banyak hiasan, dramatis, dan megah. Setiap detail pada arsitektur Racoco ini meruapakan salah satu cara orang Prancis untuk mengekspresikan seninya.
Melansir The Spruce, Selasa (22/10/2024), berikut beberapa hal menarik yang bisa diketahui dari arsitektur Rococo, seperti sejarah dan karakteristiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Arsitektur Rococo
Arsitektur Rococo juga dikenal sebagai Baroque akhir atau rocaille (bahasa Prancis untuk puing-puing batu). Arsitektur Rococo lahir di Paris, Prancis tidak lama setelah kematian Louis XIV (1715) sebagai reaksi terhadap arsitektur Barok seperti Istana Versailles dan seni klasik Prancis megah yang disukai Raja Matahari. Gaya ini untuk mengimbangi estetika megahnya arsitektur yang mendominasi pemerintahan Louis XIV.
Mulai masa pemerintahan Raja Prancis Louis XV (1715-1774), gaya Rococo banyak dipakai pada dekorasi salon untuk menjamu tamu. Gaya arsitektur ini menjadi sangat populer sejak tahun 1720-an.
Seiring berkembangnya zaman, gaya Rococo mulai dipakai sebagai dekorasi pernikahan. Warnanya yang pastel lembut, terlihat klasik serta mengesankan saat dipandang.
Gaya ini mulai menyebar ke seluruh Prancis dan Eropa, termasuk Austria, Jerman, Italia, dan Rusia. Secara umum arsitektur ini merupakan puncak kejayaan seni Barok. Gaya ini mulai ditinggalkan setelah muncul gaya arsitektur Neoklasik pada 1770.
Karakteristik Utama Arsitektur Rococo
Arsitektur Rococo dianggap sebagai gaya yang penuh hiasan, dekoratif, dan teatrikal. Elemen dekoratif yang menggabungkan lengkungan-lengkungan berlawanan, serta bentuk asimetris berdasarkan bentuk S dan C.
Gaya ini juga dipengaruhi oleh alam, elemen dekoratif sering meniru tampilan kerang, kerikil, bunga, burung, tanaman merambat, dan daun seperti acanthus. Hiasan dekoratif juga dihiasi dengan lukisan dinding, cetakan pahatan, dan lapisan emas pada permukaan benda.
Hal menarik lainnya dari arsitektur ini adalah jika diterapkan di dalam ruangan warna yang digunakan yang lembut seperti pastel terang. Bisa pula warna merah muda, kuning, dan biru. Kemudian, banyak ditemukan kaca cermin, lampu kristal, lampu dinding berlapis emas, ornamen plesteran, dan boiserie (panel kayu) yang menjadi pelengkap interior gaya ini.
(aqi/aqi)