.webp)
Memiliki rumah pribadi merupakaan dambaan banyak orang. Sebagian orang ingin memiliki rumah yang luas dan nyaman, tetapi karena keterbatasan dana dan lahan akhirnya membangun rumah di dalam gang.
Namun, rumah di dalam gang tak melulu identik dengan sempit dan kumuh. Di salah satu gang di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, terdapat sebuah rumah yang mengusung konsep estetik. Bahkan desain rumah tersebut meraih penghargaan di ajang internasional, lho.
Pensaran, seperti apa penampakan rumah estetik di dalam gang tersebut? Simak pembahasannya dalam artikel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat Rumah Estetik di Dalam Gang Cipulir
Mengutip catatan detikProperti, rumah di dalam gang di kawasan Cipulir tersebut bernama 'The Twins'. Rumah ini dibangun oleh perusahaan arsitek bernama Delution.
CEO Delution, Muhammad Egha mengatakan jika rumah ini terinspirasi dari dua orang kakak beradik yang merupakan pemilik rumah tersebut. Mereka meminta bantuan Delution untuk membuat rumah yang akan ditinggali bersama.
 Foto: Dok. Fernando Gomulya via Delution.co.id |
Egha kemudian bercerita soal filosofi hubungan kakak-beradik yang diterapkan pada rumah 'The Twins'. Rumah tersebut terdiri dari dua bangunan berdampingan yang berdiri di atas lahan seluas 70 meter persegi.
"Jadi untuk mengakomodir dua kakak beradik ini kami buatlah The Twins. Nah, namanya kakak beradik kan hubungannya bisa naik dan turun, maka kami buat dua bangunan yang cuma terpisah 1 meter oleh sebuah pintu kaca," kata Egha.
Jika diperhatikan, bentuk kedua bangunan itu juga tidak mirip, sebab satu bangunan lebih tinggi dari bangunan lainnya. Menurut Egha, konsep tersebut melambangkan kakak dan adik yang sedang bergandengan.
"Kalau bicara filosofinya ya karena ini kakak beradik ada dua rumah kembar berdekatan, kayak kalau dilihat ini kan ada rumah yang pendek ada yang tinggi, ini kayak kakak gandeng adiknya aja," jelasnya.
 Foto: Dok. Fernando Gomulya via Delution.co.id |
Jadi, satu rumah berisi dua kamar tidur dengan kamar mandi, dapur, dan ruang makan untuk empat orang. Sementara rumah yang satunya lagi memiliki kamar tidur dengan kamar mandi dan ruang keluarga.
Kedua bangunan itu dibangun dalam satu petak tanah. Lalu, kedua rumah dihubungkan dengan pintu kaca yang bisa dipasang dan dibuka kapan saja untuk menciptakan ruangan multiguna sehingga lebih luas.
Uniknya lagi, 'The Twins' berlokasi di gang sempit di Jakarta. Saking padatnya rumah penduduk, aksesnya hanya sebuah gang dengan lebar sekitar 1,5 meter, sehingga cuma bisa dilalui dengan sepeda motor atau berjalan kaki.
Dari Cipulir hingga ke Kancah Internasional
Rumah estetik di gang tersebut ternyata berhasil mencuri perhatian. Tidak hanya datang dari masyarakat lokal saja, tapi hingga ke kancah internasional.
Siapa sangka, rumah yang dibangun oleh Delution selama 2018-2019 itu berhasil memenangkan penghargaan dalam kategori 'Architecture+ Living Small by People Choice' pada ajang Architizer Award 2020 di New York.
Egha mengatakan jika pihaknya menggunakan konsep rumah tumbuh dalam membangun 'The Twins'. Opsi ini ia tawarkan kepada klien yang ingin membangun rumah dengan budget minim.
 Foto: Dok. Fernando Gomulya via Delution.co.id |
Konsep rumah tumbuh sendiri adalah perencanaan pembangunan yang berkelanjutan. Jadi, sewaktu-waktu rumah bisa dilanjutkan pembangunannya lagi tanpa perlu dibongkar.
Di sisi lain, Egha mengatakan jika ingin membuat sesuatu yang ikonik, meski lokasinya berada di dalam gang sempit.
"Dalam melakukan suatu pekerjaan produk kami adalah iconic space, jadi sesuatu yang iconic, sesuai dengan idealisme kita sendiri a new paradigm atau sebuah paradigma baru," paparnya.
Segini Biaya Membangun Rumah 'The Twins'
Mengusung konsep rumah tumbuh sehingga menciptakan hunian yang nyaman dan estetik, tentu banyak orang yang penasaran mengenai biayanya. Lantas, apakah menelan biaya mahal?
Ternyata, pembangunan rumah 'The Twins' dilakukan secara bertahap dan menelan biaya hingga Rp 450 juta. Pada fase I pembangunan rumah menelan biaya sebesar Rp 150 juta, lalu tahap II sebesar Rp 200 juta yang mencakup pembangunan atap. Sedangkan pembangunan tahap III memakan biaya Rp 100 juta.
"Kami menyadari bahwa kami perlu mengeluarkan sedikit uang ekstra untuk membangun rumah, untuk menyiasati kami mencoba merancang rumah tumbuh yang dapat dibangun dalam beberapa fase," terang Egha.
Sebagai informasi, rumah 'The Twins' didesain oleh tiga orang, yakni Muhammad Egha, Hezby Ryandi, dan Fahmy Desrizal. Mereka juga dibantu oleh tim teknis yang terdiri dari Haidar Majid dan Defi Andri.
Demikian pembahasan mengenai 'The Twins', rumah estetik di gang sempit di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan. Rumah ini bisa menjadi inspirasi detikers, lho!
(ilf/fds)
