Bruno Mars dijadwalkan untuk konser pada tanggal 11, 13, dan 14 September 2024 mendatang. Dari Instagram promotornya @pkentertainment.id, konser ini akan diselenggarakan di Jakarta International Stadium (JIS).
JIS bakal menjadi venue pertunjukan Bruno Mars, seperti apa ya arsitektur bangunan venuenya? Berikut ulasan lengkapnya.
Pembangunan JIS
Jakarta International Stadium (JIS) sudah mulai dibangun pada 19 Maret 2019 silam. Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan pada saat itu mengawali pembangunan dengan eksentrik, yakni menendang bola sebagai tanda kick off.
Awalnya, tanah untuk pembangunan JIS sudah disediakan oleh Gubernur DKI Jakarta ke-16, Fauzi Bowo. Tanah ini hasil dari penggusuran daerah Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pada saat itu, Fauzi Bowo berniat akan menggantinya menjadi Taman Bersih, Manusiawi, Berwibawa (BMW). Tanah itu pun akhirnya menjadi stadion internasional.
Ketika Fauzi Bowo turun, Joko Widodo (Jokowi) sebagai gubernur berikutnya meletakkan batu pertama atau groundbreaking pada tahun 2014. Pembangunannya diteruskan Anies yang pernah berjanji saat kampanye Gubernur DKI Jakarta 2017, akan membangun stadion khusus klub sepak bola Jakarta, Persija.
![]() |
Dana sekitar Rp 5 triliun disiapkan Pemprov DKI Jakarta dengan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp 900 miliar untuk pembangunan JIS menggunakan teknik lifting dengan strand jack. Anies mengatakan teknik tersebut digunakan sebab dikejar waktu.
Adapun strand jack adalah teknik menyusun struktur atap stadion dari bawah kemudian perlahan diangkat. Rangka atap tersebut bentang terpanjang sekitar 270 meter dan beratnya 3.900 ton.
Arsitektur JIS
Stadion ini masuk dalam daftar 5 stadion berkapasitas terbesar di Asia, yakni bisa mencapai 82.000 orang. Selain itu, salah satu kelebihan JIS adalah atapnya dapat dibuka dan ditutup mengikuti kebutuhan.
![]() |
Dikutip dari Antara, Manajer Proyek PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arry Wibowo dalam IG Live beberapa waktu lalu mengatakan, ikat kepala khas Betawi menjadi inspirasi bangunan utama JIS. Kemudian, gigi balang yakni ornamen Betawi, juga menjadi inspirasi ornamen JIS pada bagian perforasi fasad.
"Ikat kepala khas Betawi itu bentuknya kain melingkar dan unik. Kami transformasikan dalam desain bangunan utama stadion, berupa kubah, seperti mangkok yang tidak terputus dan bentuk dasar lingkaran," kata Arry dalam IG Live, mengutip dari Antara.
"Kalau sering melihat ornamen Betawi gigi balang. Itu kami ambil untuk bagian dari perforasi fasad," sambungnya.
Selanjutnya, eksterior JIS dirancang berlubang-lubang kecil. Rancangan ini bermaksud agar sirkulasi udara di dalam stadion terjaga dengan baik.
"Ini untuk pemenuhan green building, karena 50% dari komponen ini akan mengalirkan udara secara alami. Jadi, udara akan masuk untuk mendinginkan, khususnya untuk area tribune," ucap Arry.
Sementara bagian fasad atau muka bangunan ditambahkan kebudayaan Betawi. Fasadnya mempunyai perforasi yang berbentuk corak harimau jika dilihat dari jauh. Saat malam, perforasi ini akan bercahaya dan menampakkan bentuk abstrak bergerak.
![]() |
Stadion peraih 3 rekor MURI ini sudah berstandar internasional dengan konsep keberlanjutan pertama di Indonesia dan mendapat sertifikat 'Green Building Grade Platinum'.
Pada tahun 2023, JIS terpilih menjadi salah satu stadion lokasi penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia U-17. Namun, JIS saat itu mendapat banyak perbaikan sebab dinilai belum sesuai standar FIFA.
Kementerian PUPR memperbaiki JIS, antara lain mengganti rumput dengan jenis hybrid turf standar FIFA, pembangunan JPO JIS-Ancol agar akses mudah ke tempat parkir, lampu stadion, dan ruang pemain. Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, biaya perbaikannya mencapai Rp 100 miliar.
(dhw/zlf)