Setiap negara memiliki ciri khas bentuk bangunan masing-masing. Salah satu arsitektur rumah yang cukup unik adalah rumah di Arab dan sekitarnya. Bentuk rumah di Arab memiliki ciri khas yakni berbentuk kotak, tanpa genteng, dan warnanya coklat seperti tanah.
Bentuk rumah di Arab dibuat mirip yakni kotak dan dengan material yang sama. Perbedaannya hanya pada letak jendela, pintu, dan ketinggiannya. Kemudian, pada bagian atap, berbeda dengan yang biasa ditemukan di Indonesia, rumah di Arab tidak memiliki atap miring dengan penutup seperti genteng. Atap di sana datar dan biasa digunakan untuk bersantai atau menjemur barang. Meskipun datar, ahli bangunan menyebut rumah dengan konsep begini anti bocor karena tak berisiko air masuk karena atap tertutup.
Desain rumah kotak dan tanpa genteng ini ternyata dibuat mengikuti iklim di kawasan Timur Tengah yakni panas, sering terjadi badai pasir, beriklim kering, dan jarang terjadi hujan. Maka dari itu, bentuk kotak dengan atap datar dianggap cocok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dinding rumah di Arab yang berwarna senada itu juga disengaja karena dinding yang tebal tersebut terbuat dari tanah liat yang dibentuk seperti bata-bata yang ukurannya besar. Ukuran batu bata ini berbeda dengan apa yang biasa kita lihat di Indonesia, ukurannya jauh lebih besar sehingga kokoh saat cuaca ekstrem.
Ternyata keunikan rumah di Arab tidak hanya pada bagian dinding, atap datar, dan bentuknya yang kotak. Melansir dari Kaleela, Jumat (2/8/2024), berikut beberapa keunikan lainnya dari rumah Arab.
1. Desain yang Tertutup
Selain kotak, rumah-rumah di Arab memiliki desain tertutup untuk melindungi privasi pemilikinya. Rumah-rumah Arab bisa berupa rumah satu ruangan atau lebih, sesuai dengan kebutuhan pemiliknya. Setiap ruangan biasanya dipisahkan dengan area tidur menggunakan tirai sehingga menciptakan suasana yang lebih tertutup dan memberikan privasi kepada penghuni.
2. Atap Datar dan Dinding Tebal
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, rumah di Arab memiliki ciri khas atapnya yang datar dan dinding tebal. Berbeda dengan rumah-rumah di banyak negara lain yang memiliki atap berbentuk segitiga atau miring.
Baca juga: Rumah Semak, Sederhana Tapi Unik |
Dinding-dinding rumah Arab umumnya tebal dan berwarna terang. Ketebalan dinding bukan hanya desain semata, melainkan juga berfungsi sebagai pelindung dari cuaca panas di wilayah Arab yang cenderung memiliki iklim panas dan kering.
3. Dinding tinggi dan terbuat dari tanah liat
Struktur dinding yang tinggi merupakan adaptasi terhadap iklim yang ekstrem di sana. Dinding yang tinggi pada rumah Arab berguna memperlancar sirkulasi udara sehingga udara di dalam rumah menjadi lebih sejuk. Selain itu, dinding rumah Arab juga terbuat dari tanah liat yang mudah ditemukan di daerah tersebut. Tanah liat dapat menyerap panas saat siang hari dan menghangatkan saat malam hari.
Rumah-rumah di Arab tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga simbol identitas, kehormatan, dan privasi. Undangan ke rumah seseorang di dunia Arab bukanlah perkara sepele, melainkan sebuah simbol penghargaan yang tinggi.
Rumah du Arab selalu dirawat dengan baik, seolah-olah itu adalah permata berharga. Di dalam rumah ini terdapat kehormatan mereka dan wanita yang harus dilindungi dan dihormati oleh para pria.
Dengan demikian, rumah Arab adalah lebih dari sekadar bangunan fisik, tetapi juga penjaga nilai-nilai dan identitas budaya yang harus dipahami, dihargai, dan dijaga dengan baik. Rumah Arab tidak hanya memancarkan keunikan dalam bentuk fisiknya, tetapi ada unsur budaya Arab yang kental dan kaya akan makna.
Mau tahu berapa cicilan rumah impian kamu? Cek simulasi hitungannya di kalkulator KPR.
Nah kalau mau pindah KPR, cek simulasi hitungannya di kalkulator Take Over KPR.
(aqi/zlf)