Stadion olahraga yang ada di Berlin, Jerman yaitu Olympiastadion digunakan dalam event UEFA Euro 2024. Pada Jumat (21/6) kemarin, stadion tersebut dipakai dalam laga pertandingan Polandia VS Austria yang berakhir dengan skor 1-3.
Olympiastadion Berlin, merupakan salah satu stadion megah dengan sejarah panjang di Jerman. Penasaran seperti apa sejarah stadion tersebut? Yuk simak ringkasannya di bawah ini.
Sejarah Olympiastadion Berlin
Dikutip dari situs resmi Olympiastadion Berlin, Sabtu (22/6/2024), sejarah Olympiastadion Berlin ini sudah dimulai sejak 156 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1868. Selama 156 tahun, kegunaan lahan properti Olympiastadion Berlin ini mengalami banyak sekali perubahan. Berikut ringkasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tahun 1868 - 1908 (Awal Sejarah)
Pada tahun 1868, pacuan kuda merupakan tontonan populer di kalangan masyarakat kelas atas di Jerman. Awalnya, ajang perlombaan ini diadakan di wilayah timur luar Berlin, dengan acara pertama berlangsung pada awal tahun 1868 dan didorong oleh organisasi "Union-Klub".
Namun, minat masyarakat kelas atas mulai menurun seiring waktu karena mereka enggan melakukan perjalanan dua jam melintasi kota hanya untuk menyaksikan pacuan kuda. Akibatnya, Union-Klub mulai mencari lokasi baru di Berlin Barat untuk membangun jalur pacuan kuda yang lebih mudah diakses.
Pada tahun 1884, mereka menyewa tempat di Ruhleben, tetapi baru pada tahun 1906 menemukan lokasi yang lebih cocok.
Pada Februari 1907, Union-Klub menandatangani kontrak sewa selama 30 tahun untuk area di utara DΓΆberitzer Heerstrasse. Namun, sesuai perintah Kaisar Wilhelm II, area di utara Grunewald ini juga harus dijadikan "Taman Rakyat" dan digunakan untuk "fungsi olahraga umum". Dengan demikian, lintasan pacuan kuda di Grunewald pun akhirnya dibangun.
2. Tahun 1909 - 1916 (Awal Mula Berdirinya Stadion)
Pada tanggal 23 Mei 1909, lintasan pacuan kuda Grunewald resmi dibuka dengan kapasitas hingga 40.000 penonton. Di tengah lintasan tersebut, terdapat cekungan seluas 85.000 meter persegi yang kemudian dipertimbangkan sebagai lokasi pembangunan stadion.
Pada tahun 1912, Berlin berhasil menjadi tuan rumah Olimpiade 1916. Podbielski mengatur pendanaan untuk stadion baru, dengan perkiraan biaya pembangunan sebesar 2,25 juta Reichsmark.
Pada bulan Agustus 1912, pekerjaan penggalian untuk Stadion Nasional (Deutsches Stadion), juga dikenal sebagai "Grunewaldstadion", dimulai.
Stadion ini dirancang untuk memiliki 11.500 kursi dan ruang berdiri untuk 18.500 pengunjung lainnya, serta stadion kolam renang berkapasitas 3.000 kursi.
Stadion Nasional dan seluruh fasilitasnya selesai dibangun hanya dalam waktu 200 hari dan diresmikan dengan bangga pada tanggal 15 Mei 1913. Sejak saat itu, stadion ini menjadi pusat olahraga di Jerman.
3. Tahun 1917 - 1929 (Sportforum)
Pada tanggal 15 Mei 1920, Universitas Pendidikan Jasmani Jerman (Deutsche Hochschule fΓΌr LeibesΓΌbungen / DHfl) direncanakan akan didirikan di tempat yang dulu bernama Universitas Friedrich Wilhelm, yang sekarang dikenal sebagai Universitas Humboldt. Pembangunan gedung universitas dua lantai ini dimulai pada musim panas 1921 di utara kolam renang stadion. Pada tanggal 26 Mei 1922, gedung baru ini, yang mencakup gimnasium, ruang anggar, serta ruang makan dan ruang baca, diresmikan.
Pada tahun 1925, Theodor Lewald mengusulkan nama "Sportforum" untuk kompleks bangunan yang baru direncanakan. Nama "Sportforum" dengan cepat menjadi populer, dan pada tanggal 16 September 1925, dewan DRA secara resmi menamai area perluasan tersebut "Deutsches Sportforum".
Pada akhir tahun 1920-an, rencana untuk menjadi tuan rumah Olimpiade di Berlin kembali muncul. Werner March, putra arsitek Stadion Nasional, mengembangkan desain untuk merombak Stadion Nasional menjadi arena olahraga berkapasitas 65.000 orang. Namun, mimpi ini hancur akibat era "The Great Depression".
4. Tahun 1930 - 1933 (Renovasi Stadion)
Pada tanggal 13 Mei 1931, pemilihan kota tuan rumah Olimpiade berikutnya berlangsung di markas IOC di Lausanne. Berlin berhasil mengalahkan Barcelona dengan perolehan suara 43 berbanding 16, dengan delapan suara abstain. Rencana renovasi stadion yang disarankan oleh Werner March mendapatkan dukungan luas.
Namun, arah pembahasan pembangunan stadion berubah drastis ketika Adolf Hitler diangkat menjadi Kanselir pada tanggal 30 Januari 1933. Rezim Nazi segera melihat peluang propaganda yang dihadirkan oleh Olimpiade dan memanfaatkan kesempatan tersebut.
Pemerintah menyediakan enam juta mark untuk merombak Stadion Nasional, yang proyeknya kemudian diubah namanya menjadi "Reichssportfeld" (Kawasan Olahraga Kekaisaran). Pada tanggal 14 Desember 1933, Hitler memutuskan untuk melaksanakan rancangan ketiga yang dibuat oleh Werner March, untuk membongkar stadion tersebut dan membangun stadion baru yang megah, sepuluh meter di bawah dan 13 meter di atas tanah.
5. Tahun 1934 - 1936 (Masa Pembangunan Stadion Baru)
Pembongkaran dimulai pada Maret 1934. Massa tanah besar yang dihasilkan dari penggalian digunakan untuk mendirikan tribun utama bagian barat, di Maifield.
Hitler memutuskan bahwa pembangunan harus diawasi oleh Kementerian Dalam Negeri Kekaisaran. Awalnya, saudara Werner dan Walter March ditunjuk sebagai arsitek, namun kemudian Werner March mengambil alih manajemen umum proyek tersebut. Meskipun demikian, pembangunan selalu terlambat dari jadwal.
Menteri Luar Negeri Hans Pfundtner berusaha mempercepat proyek dengan mengumumkan kepada perusahaan konstruksi bahwa mereka yang tidak bisa bekerja dalam beberapa shift atau terbukti "sulit" akan segera digantikan oleh pesaing.
Pada puncaknya, 500 perusahaan dengan total 2.600 pekerja dipekerjakan di "Reichssportfeld".
6. Tahun 1936 - Sekarang
Mulai dari tahun 1936, stadion ini telah digunakan sebagai berbagai jenis ajang olahraga. Stadion ini juga sempat menjadi medan pertempuran pada perang dunia ke-2 yang menjadikannya hancur dan kembali direnovasi pada tahun 1945.
Pada tahun 1946 - 1956, nama stadion ini mengalami perubahan dari Reichssportfeld menjadi Olympiastadion.
(abr/abr)