Dikutip dari CNN, Selasa (18/6/2024), dengan ditemukannya bangunan Romawi kuno di Pompeii, Italia tersebut, para arkeolog berhasil mengungkap sebuah teknik konstruksi yang dilakukan oleh orang Romawi pada saat itu.
Kota Pompeii sendiri adalah sebuah kota kuno bekas peradaban Romawi yang sempat ditinggali oleh 20 ribu warga sebelum akhirnya hancur pada tahun 79 AD.
Beberapa waktu yang lalu, tim arkeolog di daerah tersebut berhasil menggali sebuah bangunan yang mereka yakini adalah bangunan yang masih dalam proses renovasi.
Direktur umum situs arkeolog Pompeii, Massimo Osanna, menyebutkan bahwa hasil dari penggalian ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan untuk menguak pengetahuan mengenai bangunan Romawi kuno.
"Seperti yang diharapkan, penggalian ini memberikan hasil penting bagi pengetahuan kota kuno," kata Osanna.
Para ahli mengatakan bahwa rumah yang sedang direnovasi itu berdekatan dengan toko roti tempat para budak dan keledai dikurung bersama dan dipekerjakan sebagai penggerak pabrik gilingan.
Penemuan di Dalam Reruntuhan Bangunan Romawi Kuno
Sebagian dari atrium rumah rumah tersebut dibuat terbuka mengarah langit. Beberapa bahan bangunan ditumpuk di dekat tangga sebelah pintu tablinum (area resepsi/ruang tamu) yang dihiasi dengan lukisan mitologi Achilles di Skyros, yang menggambarkan pahlawan Yunani kuno yang terkenal oleh kisahnya dalam perang Trojan.
Pada rumah tersebut juga terdapat angka Romawi yang ditulis dengan arang. Tulisan tersebut kemungkinan besar dibuat oleh pekerja konstruksi bangunan tersebut.
Dalam penemuan terbarunya, para arkeolog menemukan bukti adanya guci, beserta peralatan seperti pemberat timah untuk menarik tembok/beton yang berat dan cangkul besi yang digunakan untuk mencampur mortar romawi (sejenis kerajinan tangan mirip ulekan).
Pada temuan terbarunya juga, terdapat sebuah lukisan dinding yang memberikan gambaran tentang bagaimana orang Romawi kuno hidup.
Menurut keterangan yang ada, di sekeliling banguan tersebut juga terlihat ada sebuah proyek pembangunan berskala besar. Hal tersebut ditunjukkan oleh tumpukan besar batu, keramik, dan ubin yang dikumpulkan untuk diubah menjadi cocciopesto, yang merupakan penutup lantai yang umum digunakan di seluruh kota Romawi kuno.
Bukti Pendukung Mengapa Beton Kuno Jauh Lebih Kuat dari Beton Modern
Proses pekerjaan bangunan Romawi kuno yang sedang berlangsung ini berkaitan dengan laporan Massachusetts Institute of Technology pada Januari 2023 yang menjelaskan mengapa beton kuno jauh lebih kuat daripada beton modern.
Sebelumnya, para ahli percaya bahwa kapur tohor (quicklime) yang digunakan untuk memplester dinding ini sudah dicampur dengan air sebelum digunakan. Hipotesis tersebut kini semakin diperkuat dengan penemuan baru-baru ini yang menunjukkan bagaimana para pekerja mencampurkannya dengan air di lokasi sebelum menggunakannya.
Hasilnya adalah bahan ini akan menjadi sangat panas saat digunakan, namun teknik ini menghasilkan struktur bangunan yang jauh lebih efektif dan tahan lama. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa beton dan konstruksi kuno lebih tahan lama dibandingkan beton yang lebih baru memang benar adanya.
(dna/dna)