Rumah di Arab memiliki arsitektur yang khas dari bentuk hingga warnanya. Arsitektur rumah Arab ini disebut menyesuaikan dengan faktor iklim, sosial, dan budaya masyarakat di sana. Sebenarnya arsitektur bangunan di sana tidak jauh berbeda dengan rumah-rumah di kawasan Timur Tengah.
Melansir dari Arch Daily, Arab yang terkenal sebagai negara yang panas dan banyak gurun pasir, membuat warna bangunan di sana mengikuti warna pasir dan batu yakni coklat atau krem. Kemudian, bangunan di sana banyak yang dibuat meninggi dibandingkan berhalaman besar. Salah satu contoh model rumah Arab adalah rumah kotak tanpa genteng. Meski tampilan luarnya sederhana, susunan bagian dalamnya terdiri dari 3 lantai yakni area bawah tanah (basement), lantai dasar, dan lantai atas.
Pembagian Lantai di Rumah Arab Tradisional
1. Area Bawah Tanah
Negara Arab memiliki dua musim yakni panas dan dingin. Fungsi dari area bawah tanah adalah sebagai pengatur suhu udara di dalam rumah. Lantai dasar ini bisa untuk memerangkap udara panas di rumah atau menyebarkan angin ke setiap lantai. Selain itu, area bawah tanah ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Lantai Dasar
Lantai dasar rumah Arab biasanya meliputi dapur, kamar mandi, dan ruang tamu. Semakin kaya penghuninya, interior rumah di lantai dasar ini akan semakin meriah. Interiornya bisa saja berbanding terbalik dengan tampilan depan rumah mereka.
3. Lantai Pertama
Untuk ke lantai paling atas, tangga yang tersedia di rumah tradisional Arab biasanya terbuat dari kayu atau batu. Namun, untuk model rumah Arab modern akan menggunakan beton atau baja dengan bentuk yang rumit. Ruangan yang tersedia di lantai pertama ini adalah kamar-kamar yang ukurannya dibuat berbeda-beda tergantung jumlah penghuninya.
Arsitektur Rumah Arab
1. Bahan
![]() |
Rumah-rumah di Arab menggunakan bahan dari tanah liat dan batu yang kemudian ditata menggunakan teknik pelapisan unik yang disebut Al-Ablaq. Teknik ini juga banyak digunakan di negara Suriah yakni bergantian membuat lapisan menggunakan batu terang dan gelap.
Selain kedua bahan tersebut, untuk detail jendela, langit-langit, dan pintu rumah di Arab menggunakan bahan kayu dan pada lantainya memakai Marmer agar tahan panas.
2. Berkonsep Musharrabiya
![]() |
Musharrabiya atau yang dikenal dengan Mashrabiya, berasal dari kata Arab "Sharab" yang berarti "minuman". Kata ini juga bisa mengacu pada penggambaran tempat yang sejuk di mana orang bisa minum air dari gelas yang terbuat dari tanah liat. Konsep ini menggambarkan konsep rumah di Arab dibuat nyaman dan sejuk meskipun cuaca di sana cukup ekstrem.
Salah satu ciri khas dari konsep ini adalah rumah harus memiliki ventilasi yang baik. Salah satunya bisa dengan membuat balkon atau jendela luar yang menonjol. Biasanya ventilasi ini terbuat dari kayu, tanah liat, dan batu.
3. Desain Jendela
![]() |
Rumah Arab terkenal memiliki banyak jendela baik yang tradisional atau modern. Ternyata selain jendela di luar, di Arab juga membuat jendela di bagian dalam.
Perbedaan bentuk jendela rumah tradisional dan modern di Arab adalah pada bentuk jendelanya. Untuk rumah tradisional biasanya polos untuk menghindari perhatian pejalan kaki. Lokasi jendela pun diletakkan di lantai atas dan ukurannya kecil. Untuk jendela di dalam ruangan ukurannya dibuat lebih besar daripada yang jendela luar.
4. Banyak Ornamen dan Ukiran
![]() |
Arsitektur rumah Arab tradisional jauh berbeda dengan rumah modern. Jika rumah tradisional Arab polos dan sederhana di bagian luar, kini rumah modern jauh lebih megah dengan taman dan air mancur. Selain itu, dari halaman hingga bangunan terdapat ukiran dengan bentuk berulang.
5. Langit-langit Rumah
Pada rumah tradisional di Arab bagian langit-langit rumah tidak ada yang spesial. Mereka biasanya menggunakan kayu sebagai bagian dari fondasi. Untuk rumah modern juga masih menggunakan kayu menonjol, tetapi dengan tambahan pola dan motif yang menarik seperti kaligrafi, bunga, binatang, atau bentuk lainnya.
(aqi/dna)