Gempa berkekuatan dahsyat 7,7 magnitudo mengguncang Taiwan. Gempa ini sampai menimbulkan korban jiwa.
Sejumlah gedung di jalanan Taiwan ambruk, miring hingga hampir rata dengan tanah. Taiwan pun memiliki salah satu ikon gedung pencakar langit yaitu Taipei 101.
Bagaimana kondisi Taipei 101 kala Taiwan diguncang gempa hebat tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan video di situ Dailymail, dinarasikan gedung Taipei 101 setinggi 508 meter ini bergoyang kala gempa menghantam.
Pada 8 Agustus 2019 lalu, Taiwan juga pernah diguncang gempa namun tak sekuat gempa yang terjadi hari ini. Kala itu, peredam yang disetel di Taipei 101 bergerak 15 cm akibat gempa yang terjadi Kamis pagi waktu setempat itu.
Gempa berkekuatan 6 skala Richter melanda timur laut Taiwan pada pukul 5:28 pagi, dengan intensitas 4 di Taipei, pada skala intensitas Taiwan 1 hingga 7.
Pada saat itu, peredam-alat yang digunakan untuk mengurangi amplitudo getaran seismik dan angin di gedung bertingkat-bergerak sebesar 15 sentimeter, pergerakan terbesar kedua yang pernah tercatat saat terjadi gempa, dan pergerakan terbesar keempat yang pernah tercatat. dalam sejarah bangunan itu.
Menurut otoritas Taipei 101, peredam tersebut mencatat pergerakan terbesar yang pernah terjadi akibat gempa bumi pada tanggal 18 April 2019, ketika bergerak sebesar 20 sentimeter akibat gempa berkekuatan 6,1 skala richter yang pusat gempanya berada di lepas pantai Kabupaten Hualien di bagian timur. Taiwan, yang mencatat intensitas 7, tingkat tertinggi pada skala intensitas Taiwan. Intensitas yang tercatat di New Taipei adalah 5, dan di Taipei, 4.
Sebelumnya, peredamnya bergerak 100 sentimeter akibat angin kencang yang dibawa Topan Soudelor pada 8 Agustus 2015, pergerakan terbesar dalam sejarah gedung tersebut.
Pergerakan terbesar kedua yang pernah tercatat dalam sejarahnya terjadi pada tanggal 13 Juli 2013, ketika ia bergerak sejauh 70 sentimeter akibat Topan Soulik, yang menyebabkan kerusakan luas di Taiwan.
Peredam angin Taipei 101, dengan diameter mencapai 5,5 meter (18 kaki) dan berat 660 metrik ton, merupakan peredam angin terbesar dan terberat di dunia. Ini mengurangi pergerakan bangunan hingga 40 persen.
Belum diketahui bagaimana respons alat peredam tersebut terhadap getaran gempa yang terjadi pada hari ini 3 April 2024.
(zlf/zlf)