Di negara Eropa seperti Islandia, rumah penduduknya memiliki keunikan yakni beratap rumput.
Sejak dibawa oleh bangsa Viking pada abad ke-9, sekitar satu milenium berikutnya rumah atap rumput itu mulai menjadi bagian kehidupan penduduk Islandia.
Alasan Warga Islandia Membangun Rumah Beratap Rumput
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa alasan yang membuat masyarakat Islandia membangun rumah beratap rumput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Masalah Iklim
Dikutip dari Adventure.ic, iklim yang sulit menjadi salah satu alasan mengapa penduduk Islandia memiliki rumah yang beratap rumput.
2. Kurangnya Ketersediaan Kayu
Melimpahnya bahan-bahan seperti batuan dan rumput, membuat rumah di Islandia banyak yang beratap rumput. Justru, di sana ketersediaan kayu kurang.
Dalam hal ini, rumput juga memberikan isolasi yang baik untuk bangunan dibandingkan dengan kayu atau batu saja.
Persoalan lain juga karena kekurangan pohon ek di Islandia, kayu yang menjadi pilihan para penduduk Skandinavia. Tapi, melimpahnya rumput jugalah yang menjadikannya pilihan untuk digunakan sebagai penutup atap rumah.
Perkembangan Rumah Rumput Islandia
Dikutip dari CNN, saat ini rumah beratap rumput sudah banyak ditinggalkan. Pasalnya, mereka sudah membangun rumah yang lebih modern.
"Peternakan rumput dan rumah ada di setiap bagian Islandia, dan telah menjadi metode pembangunan yang berlaku selama beberapa generasi," kata Hannes LΓ‘russon, pendiri Islenski Baerinn (Museum Rumah Turf) di barat daya Islandia kepada CNN.
Mulanya, arsitektur rumput Islandia berakar pada teknik bangunan dari Zaman Besi. Bahkan, untuk membangun benteng dan tembok pertahanan dahulu orang Romawi menggunakan 'batu bata rumput'.
Rumah rumput juga populer di Norwegia, Kepulauan Faroe, dan sebagian Skotlandia. Tapi, kalau negara-negara tersebut, bangunan atau rumah rumput hanya diperuntukkan bagi kelas bawah.
Berbeda dengan di Islandia, menurut UNESCO, orang-orang kaya pun juga tinggal di bangunan seperti itu.
LΓ‘russon memperkirakan, bahwa pada pergantian abad ke-20 Islandia mempunyai lebih dari 100.000 bangunan rumput.
Sayangnya, saat ini hampir semuanya telah hancur karena menyusul gelombang modernisasi. Hal ini mendorong Islandia yang dulunya memakai tungku batu bara kini menggunakan pemanas sentral hanya dalam beberapa dekade pada awal abad ke-20.
"Jalan menuju modernitas yang dicapai Eropa dalam waktu 200-300 tahun, akan kita lewati dalam 20 hingga 30 tahun," ungkap arsitek Islandia, SverrisdΓ³ttir.
"Kami berpindah dari rumah rumput ke rumah modern dalam satu lompatan." tambahnya.
(khq/inf)