Istana Merdeka merupakan tempat kediaman presiden Indonesia yang dibangun pada tahun 1873. Istana itu dibangun di area yang sama dengan Istana Negara yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
Istana Merdeka memiliki luas 2.400 m2. Di dalamnya ada berbagai ruangan, dengan fungsi yang berbeda di antara ga Ruang Serambi Depan, Ruang Kredensial, Ruang Koridor, Ruang Jepara, Ruang Terima Tamu Ibu Negara, Ruang Resepsi, Ruang Kerja Presiden, Ruang Bendera Pusaka, dan Ruang Serambi Belakang.
Istana Merdeka dirancang oleh arsitek Drossares dan dibangun ketika masa pemerintahan Gubernur Jenderal Louden pada 1873 dan selesai pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Willem Van Landsbarge pada 1879. Kala itu, bangunan ini dikenal sebagai Istana Gambir atau Paleis Koningsplein.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, biaya untuk membangun Istana Merdeka diperkirakan mencapai 289.250 Gulden. Hal itu disebutkan dalam Tesis yang ditulis oleh Mahasiswa Universitas Indonesia yaitu Kukuh Pamuji dengan judul Komunikasi dan Edukasi di Museum Istana Kepresidenan Jakarta pada tahun 2010. Di situ disebutkan bahwa biaya pembangunan Istana Merdeka sebesar F.289.250 (F= Gulden Hindia Belanda). Namun, pada sumber yang berbeda yaitu jakarta-tourism.go.id atau Enjoy Jakarta, disebutkan bahwa biaya pembangunan Istana Merdeka yaitu 360.000 Gulden.
Dilansir dari Architecture Heritage, Istana Merdeka dulunya menjadi tempat tinggal bagi gubernur jenderal Hindia Belanda pada masa kolonial. Kala itu, Istana Merdeka disebut sebagai Paleis Koningsplein. Lalu pada 1949, Istana tersebut diubah menjadi Istana Merdeka.
Dilansir dari situs Kementerian Sekretariat Negara, pada awal pemerintahan Indonesia, Istana ini menjadi saksi penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. Republik Indonesia Serikat diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Kerajaan Belanda diwakili oleh A.H.J. Lovink, Wakil Tinggi Mahkota di Indonesia. Penandatangan naskah kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan pada waktu bersamaan, baik di Belanda (di Amsterdam: pada pukul 10.00 waktu setempat) maupun di Indonesia (di Jakarta dan Yogyakarta: pada pukul 16.00).
Lalu, pada 28 Desember 1949, Soekarno dan keluarganya tiba di Jakarta dari Yogyakarta, mendiami Istana Merdeka untuk pertama kalinya. Sebelumnya, Istana Merdeka dihuni oleh Gubernur Jenderal Dr. Hubertus J. Van Mook hingga 1948.
(abr/zlf)