Dikutip dari Archdaily, Senin (20/11/2023), salah satu aspek bangunan Islam menonjol karena peran warna yang berkaitan dengan nilai-nilai dan keyakinan agama Islam. Dalam arsitektur Islam terdapat empat warna dalam menyampaikan berbagai makna budaya, agama dan simbolik, yakni hijau, biru, emas dan putih.
Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut ini adalah empat warna yang dipakai sebagai simbol dalam arsitektur Islam.
Hijau
![]() |
Warna hijau identik sebagai warna suci dalam Islam yang diasosiasikan dengan pemandangan hijau atau disebut dengan "khidr", warna ini melambangkan langit. Faktanya, dalam agama islam terdapat kepercayaan bahwa orang-orang di surga berpakaian serba hijau. Warna hijau juga umum digunakan pada masjid sebab menciptakan rasa koneksi dengan alam
Biru
![]() |
Biru adalah simbol surga dan spiritualitas dan sering dikaitkan dengan renungan dan cerminan diri. Warna biru sering diterapkan pada ubin, kubah, serta konstruksi plafon.
Biru melambangkan kedalaman alam semesta yang tidak dapat ditembus. Biasanya warna spesifik yang dipakai adalah biru kehijauan dengan nuansa mistis. Simbol dalam warna biru dikaitkan dengan langit dan tingginya jarak pengetahuan.
Emas
![]() |
Warna emas dikaitkan dengan kesempurnaan dan keluhuran ilahi. Dalam pandangan budaya, warna ini juga melambangkan kekayaan dan status yang berhubungan dengan royalti. Dalam pandangan arsitektur Islam, warna emas melambangkan keyakinan dan kebanggaan serta nilai abadi. Penerapan warna ini dalam arsitektur Islam bermaksud untuk meninggikan ruangan dan memberikan rasa megah.
Putih
![]() |
warna putih secara agama dan budaya melambangkan kesucian dan kebersihan. Dalam penerapan Islam, warna putih berkaitan dengan kesakralan, kesederhanaan, perdamaian dan kerendahan hati.
Kesopanan dan hati nurani juga ditekankan dalam menjalankan ibadah suci. Pembangunan konstruksi islam ini bertujuan untuk menumbuhkan suasana ketaqwaan dan ketenangan bagi jamaahnya.
(dna/dna)