.webp)
Disebut-sebut sebagai hotel paling ramping di dunia, PituRooms berada di Salatiga, Jawa Tengah. Namun, pendiri hotel tersebut mengatakan, proyek ini bukan hanya untuk mencetak rekor dunia, tetapi untuk mendapatkan perhatian internasional terhadap kota tempat hotel itu berdiri.
PituRooms dibangun oleh Sahabat Selojene yang didirikan oleh Arsitek Ary Indra. Ary Indra tumbuh di Salatiga, Jawa Tengah. Setelah menjadi arsitek dan berkarir di Jakarta dan Singapura, ia merasa dirinya terpanggil untuk pulang dan menggunakan keahliannya di sana.
Dilansir dari CNN, Sabtu (18/11/2023), Ary Indra menemukan sebidang tanah yang tidak diminati orang untuk dikembangkan karena ukurannya yang aneh. Kini, tanah tersebut menjadi PituRooms, hotel yang memiliki 5 lantai dan 7 kamar tidur dengan lebar bangunan 2,8 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin orang-orang merasakan Salatiga dengan cara yang baru," kata Indra dikutip dari CNN.
"Saya memiliki, merancang, dan mengoperasikan PituRooms dengan tim saya sendiri. Bangunan ini menjadi platform baru saya untuk menghasilkan jenis pariwisata baru yang melibatkan komunitas lokal," tambahnya.
Indra mengatakan, hotel ini baru diresmikan pada Desember 2022 dan hanya memiliki 5% tamu dari luar Indonesia. Adapun, kebanyakan masyarakat Indonesia berpikir, Salatiga merupakan tempat yang bagus untuk pensiun. Namun, ia berharap melalui PituRooms akan ada banyak proyek baru yang membantu untuk mengenalkan Salatiga yang lebih dari sekedar tempat untuk hidup dengan santai.
Di sisi lain, Indra mengambil tantangan untuk membangun dan mengoperasikan hotel tersebut untuk menunjukkan bahwa 'keterbatasan dapat diubah menjadi potensi'. Menurutnya, selain dari kesulitan teknis, tantangan terbesar dari pembangunan PituRooms adalah mindset bahwa industri perhotelan identik dengan yang 'terbesar', 'tertinggi', dan 'termewah'.
"Di sini, kita yang paling ramping," kata Indra, dikutip dari Dezeen.
"Kami berusaha keras untuk mengubah keterbatasan ini menjadi titik penjualan terkuat, bahwa ini merupakan studi yang dibangun pada ruang terbatas dan para tamu dapat merasakan kemungkinan tinggal dan melakukan gerakan mereka di ruangan yang 'cukup'," lanjutnya.
Sebagai informasi, di hotel ini hanya ada 7 kamar tidur yang masing-masing memiliki ukuran 2,8 x 3 meter dan tinggi 2,4 meter. Di masing-masing kamar dilengkapi double bed, kamar mandi, televisi, dan 2 buah jendela.
Hotel ini hanya ada 5 lantai dan pada bagian paling atas terdapat bar dan restoran yang memberikan pemandangan kota. Selain untuk para tamu hotel tempat ini juga diperuntukkan sebagai ruang aktif masyarakat dan dapat digunakan sebagai tempat acara dan wisata.
(abr/zlf)
