- Asal Usul Nama dan Sejarah Brutalisme
- Karakteristik Gaya Arsitektur Brutalisme Bentuk yang kaku dan struktur yang kasar Bentuknya aneh dan menyimpang dari kaidah bangunan pada umumnya Didominasi dengan warna yang gelap Memiliki banyak akses sirkulasi dan pencahayaan
- Gedung-Gedung Brutalisme yang Terkenal Cite Radieuse di Marseille Boston City Hall di Massachusetts Trellick Tower di London
- Sempat Alami Kemunduran, Lalu Kembali Diminati
Kini gaya arsitektur bangunan sudah beragam. Salah satu yang diadopsi oleh masyarakat adalah gaya arsitektur brutalisme.
Mendengar namanya, mungkin kamu akan mengira bahwa brutalisme adalah gaya arsitektur yang mengedepankan sisi 'brutal' tampilan bangunannya. Kebrutalan tersebut hanya terletak pada bahan dan konstruksinya.
Meskipun mungkin masih terdengar asing, gaya arsitektur brutalisme ternyata sudah muncul sejak pertengahan abad ke-20. Gaya arsitektur ini juga banyak digunakan pada bangunan-bangunan terkenal di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal Usul Nama dan Sejarah Brutalisme
Melansir situs resmi Himpunan Mahasiswa Arsitektur Universitas Bina Nusantara, Jumat (17/11/2023), arsitektur brutalisme adalah sebuah gaya arsitektur yang berkembang sekitar tahun 1950-an sampai dengan 1980-an di Inggris.
Pada masa itu, bangunan sipil, institutional, dan patung banyak yang menggunakan gaya arsitektur ini. Kata 'brutal' sendiri berasal dari bahasa Prancis, bΓ©ton burt yang berarti beton mentah; memberikan kesan seolah bangunan yang terbengkalai.
Gaya arsitektur ini konon diciptakan oleh seorang arsitek Perancis-Swiss bernama Le Corbusier yang sudah berkarier selama 50 tahun. Pada masa tersebut, ia merancang beberapa bangunan yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Selain itu, ia dikenal sebagai perintis beton bertulang.
Brutalisme identik dengan penggunaan beton yang pada masa itu termasuk murah dan bisa digunakan untuk membangun gedung dengan cepat. Karena alasan tersebut, beton kemudian banyak digunakan pada bangunan-bangunan di negara-negara Eropa Timur yang dipengaruhi oleh para sosialis pasca-Perang Dunia II.
UnitΓ© d'Habitation disinyalir menjadi bangunan pertama yang menggunakan gaya arsitektur brutalisme. Bangunan apartemen untuk kelas pekerja di Marseilles, Prancis ini dirancang oleh Le Corbusier pada taun 1952. Bangunan apartemen modular dengan kerangka beton bertulang besar serta tanpa adanya ornamen dan dekorasi ini mampu menampung hingga 1.600 orang di 337 unit apartemen.
Karakteristik Gaya Arsitektur Brutalisme
Berikut karakteristik umum gaya arsitektur brutalisme.:
Bentuk yang kaku dan struktur yang kasar
Bangunan dengan gaya arsitektur brutalisme memiliki bentuk yang kaku dan struktur yang kasar. Hal ini disebabkan oleh beton sebagai bahan utama yang ditampilkan tidak melalui proses finishing tambahan. Bangunan dengan gaya arsitektur brutalisme tidak menggunakan bahan pasir halus seperti bangunan pada umumnya sehingga strukturnya terkesan kasar dan apa adanya.
Bentuknya aneh dan menyimpang dari kaidah bangunan pada umumnya
Bentuk bangunan dengan gaya arsitektur brutalisme cenderung aneh, tidak rapi, dan menyimpang dari kaidah pada umumnya. Hal ini sebenarnya bertujuan untuk menunjukkan dan menyesuaikan kesan kokoh pada bahan bangunan.
Didominasi dengan warna yang gelap
Warna-warna gelap mendominasi bangunan dengan gaya arsitektur brutalisme. Hal ini bertujuan untuk menekankan kesan kuat dan kokoh pada bangunan. Perpaduan warna-warna gelap mampu menimbulkan kesan maskulin, sederhana, dan kokoh.
Memiliki banyak akses sirkulasi dan pencahayaan
Bangunan dengan gaya arsitektur brutalisme biasanya akan memiliki banyak akses sirkulasi udara dan cahaya alami melalui jendela. Hal ini bertujuan agar kualitas udara tidak menjadi keruh dan ruangan tidak gelap akibat penggunaan beton sebagai bahan utama bangunan ini.
Gedung-Gedung Brutalisme yang Terkenal
Gaya arsitektur brutalisme sudah muncul sejak tahun 1952 di Eropa Timur. Melansir The Spruce, Jumat (17/11/2023), gaya arsitektur ini menyebar ke seluruh Eropa, Uni Soviet, Amerika Serikat, dan seluruh dunia.
Beberapa gedung terkenal yang mewakili keindahan kasar arsitektur brutalisme, meliputi:
Cite Radieuse di Marseille
![]() |
Boston City Hall di Massachusetts
![]() |
Trellick Tower di London
![]() |
Sempat Alami Kemunduran, Lalu Kembali Diminati
Gaya arsitektur brutalisme mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1950-an hingga 1970-an. Namun, di era 1980-an, pandangan terhadap arsitektur ini mulai berubah negatif. Beton yang awalnya dinilai tahan lama ternyata rentan terhadap kerusakan dan perawatan yang sulit. Gedung-gedung yang mengusung gaya arsitektur ini menjadi terbengkalai dan tertutup graffiti yang mencerminkan degradasi perkotaan.
Meski begitu, belakangan ini, gaya arsitektur brutalisme kembali diminati. Di media sosial sendiri ditemukan tagar #brutalism yang kini memberikan pengaruh pada desain interior, furnitur, dan objek-objek kontemporer. Meski sulit direnovasi, beberapa bangunan dengan gaya arsitektur ini berhasil mengalami transformasi positif, seperti Centre National de la Danse di luar Paris.
Demikianlah penjelasan mengenai gaya arsitektur brutalisme. Dengan keunikannya, gaya arsitektur ini memberikan pandangan yang berbeda dalam dunia arsitektur global. Meski pernah menghadapi kontroversi, gaya arsitektur ini terus memberikan inspirasi dan menjadi bagian dari dialog seni dan desain kontemporer.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(zlf/zlf)