Anyaman sebagai material pembangun dinding rumah mungkin terdengar kuno. Selain itu, material anyaman tidak lebih kuat dibandingkan tembok dalam mereduksi kerusakan bangunan, seperti akibat dari gempa. Namun, nyatanya, masih banyak rumah di Indonesia yang berdinding anyaman, lho!
Menurut Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2022, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Jawa Barat merupakan provinsi dengan persentase tertinggi rumah tangga yang menempati bangunan tempat tinggal dengan dinding terluas berupa anyaman bambu di Indonesia, yakni mencapai angka secara berturut-turut 5,87% dan 5,57%.
Sementara itu, Provinsi Kalimantan Barat merupakan provinsi dengan rumah berdinding utama plesteran anyaman bambu atau kawat terbanyak di Indonesia sebesar 24,90%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dikalkulasikan, persentase rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah berdinding anyaman bambu dan plesteran anyaman bambu/kawat, yaitu masing-masing sebesar 2,12% dan 1,04%.
Dinding Tembok Masih Banyak Digunakan
Pemilihan material bangunan untuk dinding sejatinya berpengaruh terhadap kekuatan struktur bangunan secara keseluruhan. Struktur bangunan yang kuat bisa mereduksi kerusakan bangunan, salah satunya akibat gempa.
Berangkat dari hal tersebut, banyak rumah tangga di Indonesia menggunakan tembok sebagai material bangunan utama dinding karena dinilai lebih kuat dibandingkan material bangunan lainnya.
Dalam tiga tahun terakhir, persentase rumah tangga yang menempati bangunan tempat tinggal berdinding tembok menunjukkan kondisi yang stabil meskipun ada kecenderungan mengalami peningkatan.
Daerah perkotaan masih menjadi daerah dengan rumah tangga yang menempati rumah berdinding tembok di Indonesia. Persentasenya jika dilihat berdasarkan kuintil pengeluaran adalah sebesar 68,14%.
Seiring dengan meningkatnya kuintil pengeluaran yang merupakan proksi dari tingkat kesejahteraan, semakin meningkat juga persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan dinding tembok.
Adapun dari sisi pendidikan kepala rumah tangga, persentase rumah tangga yang menempati bangunan tempat tinggal berdinding tembok paling besar ada pada rumah tangga dengan kepala rumah tangga berpendidikan perguruan tinggi, yaitu sebesar 92,57%.
Tembok dan kayu atau papan merupakan dua jenis dinding yang persentasenya paling tinggi dibandingkan jenis dinding lainnnya. Masih banyak provinsi dengan persentase rumah tangga yang menempati rumah berdinding tembok di bawah 50,00%.
Provinsi dengan persentase rumah tangga yang menempati rumah berdinding tembok paling rendah adalah Provinsi Papua. Di provinsi ini, bahan bangunan yang mendominasi bahan bangunan dinding rumah terluas adalah kayu atau papan.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(dna/dna)