Batik merupakan kain khas Indonesia yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Selain dapat digunakan sebagai pakaian yang modis ternyata motif batik juga dapat diaplikasikan pada fasad bangunan modern di Indonesia.

Tampaknya hal ini dilakukan untuk membuat desain arsitektur yang menonjolkan citra identitas lokal. Mengangkat unsur batik dari bahan tekstil menjadi elemen bangunan merupakan ide yang menarik.

Mengutip dari e-journal Universitas Trisakti, Senin (2/10/2023) yang ditulis oleh Dwi Sulastuti berikut deretan gedung RI yang pakai motif batik buat fasadnya.

Fasad Bangunan Apartemen Best Western Premier Bellevue

Gedung Motif Batik Foto: Istimewa/Jurnal Universitas Trisakti

Gedung Motif Batik Foto: Istimewa/Jurnal Universitas Trisakti

Motif batik yang digunakan adalah motif parang yang dikombinasikan dengan motif batik sulur-suluran. Digunakan pada pengolahan interior sebagai covering column. Motif fasad batik dapat dilihat dan dinikmati 2 arah baik eksterior maupun interior.

Motif parang rusak yang digunakan terinspirasi dari ombak yang terus menghantam karang pantai dan bermakna tentang perjuangan hidup manusia, karakter pemenang, kekuatan kebijaksanaan, watak mulia, juga kekuasaan.

Selain sebagai aksen untuk memberikan unsur dekoratif. Fasad dengan motif batik ini juga memberikan detail yang berfungsi menyeimbangkan bangunannya yang relatif kaku atau geometris dengan bentuk lengkungan motif batik.

Fasad Gedung The Vida

Gedung Motif Batik Foto: Istimewa/Jurnal Universitas Trisakti

Gedung Motif Batik Foto: Istimewa/Jurnal Universitas Trisakti

Terletak di kawasan deretan perkantoran di sisi jalan tol Kebon Jeruk-Tomang dengan jalur dua arah. Motif batik dapat sangat jelas terlihat pada jarak jauh. Pada fasadnya, mempunyai motif Nitik Randu Seling berbentuk geometris, terdiri dari ornamen utama dan ornamen pendukung sebagai latar.

Motif ini juga melambangkan kekayaan, rezeki yang melimpah dan hidup yang mapan. Cocok dengan fungsi gedung sebagai perkantoran sewa untuk bisnis yang berorientasi pada profit.

Material fasade menggunakan Aluminium Composite Panel (ACP) dengan 2 jenis tampilan, Pertama, yaitu Ekspose warna asli motif batik dengan teknik laser cutting dan kedua merupakan ACP yang polos motif garis berwarna creme disusun dengan pola bertangga (berselang-seling) sehingga membentuk tekstur dan pola tersendiri.

Fasade Gallery Marketing Vimala Hills

Gedung Motif Batik Foto: Istimewa/Jurnal Universitas Trisakti

Gedung Motif Batik Foto: Istimewa/Jurnal Universitas Trisakti

Gedung villa dan resor yang terletak di Bogor ini menggunakan motif batik kawung untuk fasad. Bangunan 2 lantai ini punya konstruksi baja dengan dinding eksterior yang didominasi dengan penggunaan kaca dan bata finishing.

Konstruksi balok dan kolom baja yang terlihat kokoh, jujur dan sederhana, kemudian diperhalus dengan menempatkan elemen motif batik kawung yang berbentuk bulat lengkung.

Konsep pencahayaan yang digunakan pada bangunan, dengan memilih material fasad motif batik dari bahan yang dapat membuat cahaya tembus seperti akrilik, meningkatkan kekuatan citra visual bangunan untuk menonjolkan elemen-elemen detail motif batiknya.

Penempatan elemen batik sebagai dinding kedua (secondary skin) juga berfungsi sebagai sunscreen atau penghalang untuk mengurangi efek panas dan silau matahari yang masuk kedalam bangunan melalui bidang kaca yang bersifat transparan.

Fasad Batik pada Universitas Mercu Buana Jakarta

Gedung Motif Batik Foto: Istimewa/Jurnal Universitas Trisakti

Gedung Motif Batik Foto: Istimewa/Jurnal Universitas Trisakti

Universitas Mercu Buana menggunakan kearifan lokal sebagai budaya kerja di lingkungan kampus. Fasad pada salah satu gedung punya motif batik yang menjadi refleksi dari kearifan lokal yang ditampilkan secara visual.

Motif batik parang yang digunakan pada fasad memberi tekstur, warna, penekanan dan keseimbangan, sehingga komposisi keseluruhan secara visual memberi nilai-nilai dinamis pada komposisi yang monoton.

Material fasad menggunakan ACP (Aluminium Composite Panel) polos dan masif, menggunakan dua warna abu-abu dan orange. Warna orange merupakan identitas warna almamater gedung kampus Mercu Buana.

Bentuk geometri tersusun simetri, tekstur yang licin pada seluruh permukaannya memberi karakter tenang, seimbang, dingin dan monoton. Peran motif batik yang bertujuan menunjukkan kearifan lokal pada fasad tidak terlalu terlihat dominan sebagai komposisi yang kuat sehingga tidak sanggup mengekspresikan makna tertentu pada wajah bangunannya.

Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.