Kenapa Rumah Gadang Dibangun Tanpa Paku dan Beratap Bentuk Tanduk Kerbau?

Kenapa Rumah Gadang Dibangun Tanpa Paku dan Beratap Bentuk Tanduk Kerbau?

Tim Detikcom - detikProperti
Rabu, 06 Sep 2023 11:43 WIB
Rumah Gadang Balai Nan Duo di Payakumbuh, Sumatera Barat
Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

Rumah tradisional di Indonesia memiliki nilai dan kearifan tersendiri. Rumah Gadang, rumah adat khas Sumatera Barat contohnya yang punya nilai luhur dari budaya dan adat dari masyarakat Minangkabau.

Yang paling khas dari arsitektur Rumah Gadang adalah bentuk atapnya yang bergonjong runcing dan menjulang serupa tanduk kerbau. Tak heran, rumah ini juga dikenal masyarakat lokal dengan sebutat rumah bagonjong atau rumah baanjuang.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, rumah Gadang disebut rumah gonjong atau rumah bagonjong (rumah bergonjong), karena bentuk atapnya yang bergonjong runcing menjulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas kenapa rumah tersebut dibangun dengan arsitektur menyerupai tanduk kerbau?

Rumah Gadang Atap Tanduk Kerbau

Dalam buku Rumah Gadang Arsitektur Tradisional Minangkabau" dijelaskan bahwa arsitektur bangunan rumah Gadang merupakan peninggalan tidak tertulis yang merupakan ciri dari kebesaran kebudayaan Minangkabau masa lalu.

ADVERTISEMENT

Arsitektur vernakular dalam rumah Gadang adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berjangkar pada tradisi etnik.

Dengan kata lain, bangunan rumah Gadang merupakan bangunan yang lahir pada masyarakat Minangkabau dan memang berjangkar pada kebudayaan masyarakat Minangkabau itu sendiri.

Dalam artikel yang ditulis Resky Annisa Damayanti, Staf Pengajar Desain Interior FSRD, Universitas Trisakti berjudul Kebertahanan Atap Gonjong dan Perubahan Arsitektur di Wilayah Sumatera Barat disebut rumah Gadang juga sering kali disebut sebagai Rumah Bagonjong karena atapnya yang umumnya berbentuk melengkung dan memiliki gonjong.

Bentuk atap rumah Gadang yang juga seperti tanduk kerbau ini sering dihubungkan dengan Tambo Alam Minangkabau. Tambo Alam Minangkabau merupakan cerita tentang kemenangan orang Minang dalam peristiwa adu kerbau melawan orang Jawa. Hingga kini bentuk-bentuk menyerupai tanduk kerbau sangat umum digunakan oleh orang Minangkabau, baik sebagai simbol atau pada perhiasan.

Rumah Gadang Dibangun Tanpa Paku

Rumah Gadang juga unik karena tak ada paku yang menancap satu pun dalam pembuatan rumah ini.

Rumah Gadang dibangun dengan menggunakan konstruksi kayu yang kuat. Tanpa menggunakan paku atau baut, rumah ini dirangkai dengan menggunakan sistem tarik atau peg-and-hole. Metode ini memungkinkan untuk merakit dan merobohkan bangunan dengan mudah, yang terbukti sangat praktis dalam lingkungan yang rawan gempa di wilayah Sumatera Barat.

Salah satu ciri khas konstruksi Rumah Gadang adalah bahwa bangunan ini dibangun tanpa menggunakan paku atau baut. Metode ini disebut sebagai "sistem tarik" atau "peg-and-hole". Teknik ini merupakan salah satu aspek yang membuat arsitektur Rumah Gadang begitu unik dan mengagumkan.

Dalam sistem tarik, elemen-elemen konstruksi dari kayu disusun sedemikian rupa sehingga mereka dapat saling mengunci tanpa memerlukan paku atau baut sebagai pengikat utama. Sebaliknya, pegs atau paku kayu dan lubang-lubang yang dipahat pada kayu digunakan untuk menyambungkan dan menjaga kestabilan struktur.

Sistem ini memiliki beberapa keuntungan, terutama dalam menghadapi gempa. Ketika ada gempa, pegs kayu ini memungkinkan elemen-elemen bangunan untuk sedikit bergeser dan bergerak tanpa langsung hancur, yang akan sulit dicapai jika paku-paku besi digunakan. Selain itu, penggunaan sistem tarik juga memungkinkan bangunan untuk dibongkar dan dipindahkan jika diperlukan.

Bahan Materal Membangun Rumah Gadang

Rumah ini dibangun menggunakan pohon Juha yang kuat dan kokoh. Hal ini menyesuaikan dengan lingkungan alam di Sumatera Barat yang rawan akan gempa.

Atap rumah ini terbuat dari ijuk yang melengkung dan runcing ke atas, sedangkan dinding rumahnya terbuat dari potongan anyaman bambu.

Ada juga motif ukiran yang digunakan untuk rumah Gadang seperti daun, bunga, buah-buahan, dan tumbuhan. Ukiran yang dibuat disesuaikan dengan adat yang berlaku di daerah tersebut.

Fungsi Rumah Gadang

Di balik kokoh dan indahnya, rumah Gadang kaya dengan makna yang merupakan gambaran umum dari kehidupan masyarakat minangkabau secara keseluruhan.

Adapun dalam kehidupan sehari-hari, rumah gadang memiliki fungsi-fungsi tersendiri, di antaranya adalah:

1.Fungsi Adat

Rumah Gadang memiliki fungsi temporer di mana menjadi tempat kegiatan adat yang berlangsung pada waktu-waktu tertentu.

Kegiatan-kegiatan adat pada masyarakat Minangkabau dapat kita uraikan berdasarkan kepada siklus kehidupan mereka, yaitu: Turun Mandi, Khitan, Perkawinan, Batagak Gala (Pengangkatan Datuak), dan Kematian.

2. Fungsi Keseharian

Sebagai fungsi utama, rumah gadang merupakan wadah yang menampung kegiatan atau aktivitas rumah sehari-hari dari penghuninya.

Umumnya, rumah Gadang adalah rumah yang dihuni oleh sebuah keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu serta anak wanita, baik itu yang telah berkeluarga ataupun yang belum berkeluarga. Sedangkan anak laki-laki tidak memiliki tempat di dalam rumah gadang.

Artikel ini juga sudah tayang di detikEdu. Baca selengkapnya pada tautan ini




(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads