.webp)
Rumah gurita di Bandung kembali viral setelah beredar video rumah tersebut akan dijual dengan harga Rp 25 miliar. Rumah gurita itu pun sempat viral dan menjadi urban legend di Bandung pada tahun 2000-an.
Nah, bicara soal Rumah Gurita, seorang fotografer arsitektur Naser Nader Ibrahim pernah memotret salah satu Rumah Gurita Raksasa di Coatepec, Meksiko. Bila Rumah Gurita di Bandung adalah bangunan 4 lantai yang terdapat patung gurita raksasa di atas rumah, nah Rumah Gurita Meksiko benar-benar dibangun berbentuk binatang dengan tentakel itu.
Rumah Gurita itu bernama Casa de los Milagros (House of Miracles) yang didesain oleh Danilo Veras Godoy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Godoy pertama kali mendesain rumah itu pada 1995 dan selesai pada 2002, yang kemudian disempurnakan pada 2006.
Dari atas, Rumah Gurita Meksiko ini berwarna bumi yang dilengkapi kaca jendela mosaik berbentuk kurva. Ketinggian bervariasi dari lereng cembung yang membentuk atap mengingatkan makhluk laut besar yang sedang bergerak. Dilihat dari permukaan tanah, beton halus berwarna tanah tampaknya menopang bagian atas seperti batang jamur yang sangat besar.
Dasar rumah yang melengkung memberikan tampilan ciptaan organik yang mengambang. Memang, rumah itu sendiri disebut seperti awan atau seni abstrak, interpretasi bentuknya yang unik ada di mata yang melihatnya.
 Rumah Gurita di Meksiko/Naser Nader Ibrahim Via World Architecture Foto: Rumah Gurita di Meksiko/Naser Nader Ibrahim Via World Architecture |
Menurut pemiliknya, Rosalinda Ulloa, rumah itu tak hanya disebut sebagai rumah yang berbentuk Gurita. Tapi bagi sebagian orangrumah itu juga terlihat seperti jamur,, gua kelelawar juga bunga,.
Dibangun secara bertahap dan tanpa cetak biru tradisional, rumah tersebut dibangun dari hasil dari percakapan panjang dengan keluarga yang pertama kali akan menempati ruangan tersebut. "Apa mimpi terliarmu?" adalah titik awal, dan berbagai jawaban akan mencakup perosotan dan tiang stasiun pemadam kebakaran, makhluk mirip salamander yang merayap menuju perapian di langit-langit, dapur yang dipenuhi cahaya, dan tempat tidur mirip sarang yang ditinggikan dengan jendela untuk melihat bintang di malam hari dan salam matahari di pagi hari.
Tak hanya terlihat seperti binatang dari luar, interiornya pun demikian. Wastafel kamar mandi di lantai atas berbentuk kepala singa, kemudian banyak orang melihat keran di lantai bawah seperti paruh buru.
Sosok seperti salamander di atas perapian muncul sebagai hasil imajinasi pemilik dan arsitek Di atas seluruh struktur, seekor ular yang dibuat oleh Ulloa melilit staph sebagai mahkota kemenangan istana.
(zlf/zlf)
