Sejumlah pejabat seperti Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono meninjau Jakarta International Stadium (JIS).
Kedatangan mereka merupakan buntut adanya polemik terkait JIS yang dinilai butuh perbaikan atau renovasi jelang pelaksanaan Piala Dunia U-17.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono secara khusus menyoroti akses masuk JIS yang masih minim dan juga rumput yang tidak sesuai standar FIFA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari polemik yang tengah mendera, soal gaya arsitektur JIS tampaknya bisa jadi bahan pembicaraan yang menarik.
Manajer Proyek PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arry Wibowo pernah menuturkan bahwa pembangunan JIS di Jakarta Utara tidak sembarangan. Desain bangunan utama dan ornamennya sangat Betawi.
Pembangunannya yang berlangsung di tengah pandemi tak mengurangi nilai estetik atau keindahan yang disajikan.
Desain bangunan utama JIS dari filosofi ikat kepala khas Betawi. Adapun desain bagian depannya memiliki lubang-lubang kecil dari filosofi ornamen Betawi, yakni gigi balang.
"Ikat kepala khas Betawi itu bentuknya kain melingkar dan unik. Kami transformasikan dalam desain bangunan utama stadion, berupa kubah, seperti mangkok yang tidak terputus dan bentuk dasar lingkaran," kata Arry dalam IGLive dan dikutip Antara.
"Kalau sering melihat ornamen Betawi gigi balang. Itu kami ambil untuk bagian dari perforasi fasad," katanya.
Arry menjelaskan bagian muka bangunan atau fasad JIS akan memiliki perforasi yang dari jauh tampak membentuk seperti corak harimau.
"Lubang-lubang itu juga stilasi dari filosofi ornamen gigi balang," katanya.
Lubang-lubang kecil atau perforasi pada desain JIS tak sekadar untuk estetika saja, tapi juga untuk memudahkan sirkulasi udara ke dalam bangunan stadion.
"Ini untuk pemenuhan green building, karena 50 persen dari komponen ini akan mengalirkan udara secara alami. Jadi, udara akan masuk untuk mendinginkan, khususnya untuk area tribune," kata Arry.
JIS diklaim sebagai stadion berstandar internasional, berstandar FIFA dengan konsep green building level platinum grade. Stadion ini bakal bisa menampung penonton hingga 82.000 orang dengan atap buka-tutup, fasilitas sky viewing deck, dan rumput hybrid pertama di Indonesia.
Dengan kapasitasnya yang cukup besar sekaligus desainnya yang cantik dan menarik, stadion JIS memang didesain untuk tidak hanya dijadikan stadion untuk keperluan perhelatan olahraga, tetapi JIS juga diproyeksikan menjadi pusat pariwisata berskala internasional.
Dapun ornamen gigi balang juga diterapkan pada jalur penghubung atau akses pedestrian di sisi barat dan timur JIS. Selain itu, ada di desain plafon pada bagian dalam bangunan, seperti di ruangan media dan ruang konferensi pers.
"Di plafonnya, akan ada ornamen menyerupai gigi balang yang akan kami transformasikan dalam konsep interior," katanya.
(dna/zlf)