Trinity Cerita 20 Tahun Eksis Jadi Travel Writer
Dari 2005 sampai sekarang, Trinity masih eksis menulis di blog yang juga membawanya menerbitkan seri buku The Nekad Traveler yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Bukunya sudah ada 8 karya, dan merambah ke karya-karya antologi lainnya.
Saat menyambangi kantor detikcom, Trinity bilang masih jalan-jalan sampai sekarang dan pakai ongkosnya sendiri.
"Masih jalan-jalan sendiri kok, menurut aku sih happy-happy aja ya, karena sudah passion kan. Awalnya saja sudah dari tahun 2005 travel blogger pertama di Indonesia, sampai sekarang masih nulis di situ," katanya di kantor detikcom pada Selasa (9/12) malam.
Foto: Najm Dhiaulhaq/ detikFoto |
Menurut Trinity, passion menulis perjalanan itu buatnya senang luar biasa. Kalaupun gak ada yang membayarnya, dia ngaku happy-happy saja.
"Itu passion ya, jadi travel writer. Gue sih happy-happy saja," katanya tertawa.
Di masa sekarang jadi travel writer diakuinya ada banyak saingan, mulai dari konten kreator jalan-jalan, influencer, yang semakin hari banyak di medsos.
"Gue dari dulu gayanya gitu-gitu aja. At least, sekarang setahun sekali aku pergi ke negara baru, ditulis gak ditulis tetap jalan," ungkapnya.
Era jadi travel writer memang sudah berubah. Jika dahulu semuanya banyak yang menulis buku sampai ada genre khusus di toko buku fisik, sekarang banyak traveler yang lebih eksis bikin konten berdurasi 30 detik yang diunggah ke media sosial.
Setelah seri The Nekad Traveler 8 yang terbit 2019 rampung, ia pun menyudahi menulis serial tersebut. Tapi buku Di Luar Radar sebagai hasil 'oleh-oleh' residensi ke Peru dan Bolivia pun sudah mengudara di berbagai toko buku mulai bulan ini.
(tia/wes)












































