Ammar Zoni di Nusakambangan Minim Gerak, Kaki Kebas dan Tertekan

Ibu angkat Ammar Zoni, Titik Haryanti, menyoroti tekanan mental yang dialami oleh pria kelahiran 8 Juni 1993 itu. Menurutnya, penahanan di Lapas Nusakambangan berefek kuat ke mental Ammar, dikhawatirkan akan meninggalkan dampak yang bertahan lama.

"Dia akan mengalami stres, kecemasan, sampai kepada depresi, dan nanti meningkat sampai kepada gangguan jiwa. Itu yang tidak diharapkan oleh kami semuanya," kata Titik Haryanti saat ditemui di Studio Trans7, Warung Buncit, Jakarta Selatan, jelang akhir pekan lalu.

Menurut Titik, Ammar Zoni mulai mengeluh soal kondisi fisiknya. Terlebih prosedur dan aturan di dalam Lapas yang terbatas.

Ada aturan pembatasan gerak hanya satu jam sehari di sana. Selain itu, penggunaan penutup mata juga sudah mulai menimbulkan gejala yang mengganggu.

"Kakinya mulai kebas karena untuk keluar itu hanya 1 jam," jelasnya.

Pacar Ammar Zoni saat ini, Kamelia yang berprofesi sebagai dokter gigi, ikut bicara soal kesehatan kekasihnya. Dia menyaksikan langsung keadaan bintang sinetron Khanza 2 itu lewat sambungan video call.

Ammar Zoni Foto: Muhammad Ahsan Nurrijal

Menurutnya, kondisi Ammar jauh lebih memprihatinkan dari apa yang dia lihat dari layar. Dia punya pembanding rekaman langsung yang diberikan seorang rekan.

"Nanti coba minta rekaman sama Om Jon itu lebih, lebih menyedihkan sebenarnya dibanding yang tersebar sama kalian," ujar Kamelia.

Kamelia berharap sistem hukum gak diskriminatif di Lapas Nusakambangan. Sehingga para penghuni lapas seperti Ammar Zoni tetap bisa diperlakukan seperti manusia pada umumnya.

Kini, keluarga dan tim kuasa hukum terus mendesak agar persidangan selanjutnya dapat digelar secara tatap muka sembari berharap Ammar Zoni bisa mendapatkan haknya untuk berbicara secara bebas dan memperoleh keadilan yang semestinya.

"Aku sih cuma minta di Indonesia ini hukumnya jangan memilah-milah," harap Kamelia.

Sejauh ini komunikasi antara Ammar Zoni dan keluarga sangat terbatas. Kamelia sendiri hanya bisa komunikasi lewat perantara kuasa hukum.

Keluarga Ammar Zoni bicara soal kondisi pesinetron tersebut di Lapas Nusakambangan. Foto: Ahsan/detikhot

Kamelia merasa ada kejanggalan dalam proses hukum yang menyeret kekasihnya hingga ke Nusakambangan. Terlebih keputusan pemindahan ini terasa mendadak.

"Kejanggalannya ya karena aku tahu di dalam itu kejadiannya seperti apa aku tahu. Dia juga udah di sel T, udah, menurutku udah selesai. Menurut aku pasti bisa sembuh, karena dia sakit. Sebenarnya kan penyalahgunaan narkotika," pungkasnya.

Ammar Zoni dipindahkan ke Lapas Nusakambangan pada Kamis, 16 Oktober 2025. Dia dibawa bersama lima warga binaan lain, masuk dalam kategori tahanan high risk.

Pemindahan Ammar Zoni dan lima warga binaan lainnya ke Nusakambangan bukan untuk mengasingkan. Melainkan buat memberikan pembinaan demi perubahan yang lebih baik.

Hal ini dijelaskan oleh Rika Aprianti, Kasubdit Kerja Sama Ditjenpas, saat ditemui beberapa waktu lalu.

"Diharapkan langkah ini dapat mengubah perilaku mereka menjadi warga binaan yang lebih baik, sesuai tujuan sistem pemasyarakatan," kata Rika.

(aay/wes)