Fakta Bendera One Piece yang Muncul di Unjuk Rasa Indonesia, Nepal hingga Prancis

Sebagian besar anak muda juga merasa terwakili dengan ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi yang terjadi di negara masing-masing.
Berikut fakta kemunculan bendera One Piece di tiga negara tersebut, seperti dirangkum detikpop:
1. Negara Pembaca One Piece Tertinggi
Kemunculan bendera One Piece jadi bukti di negara-negara tersebut jadi pembaca manga yang tertinggi. Di Asia Tenggara, Indonesia jadi jawaranya.
Data dari Bookscan, Prancis adalah negara kedua dengan penjualan komik One Piece tertinggi setelah jepang. Dominasi pembacanya adalah anak muda.
2. Asal-usul Jolly Roger Milik Kru Topi Jerami
Jolly Roger milik Luffy dan krunya identik dengan tambahan topi jerami. Tahukah kamu, bahwasanya topi tersebut sejatinya adalah kepunyaan Gol D Roger, Pirate King termasyhur yang sukses mencapai Laugh Tale?
Roger mengenakan topi tersebut sebelum memberikannya kepada Shanks. Setelah itu, Rambut Merah menyerahkan topi jerami tersebut kepada Luffy ketika ia masih kecil. Luffy berjanji mengembalikan topi tersebut jika ia sudah menjadi Raja Bajak Laut.
Topi jerami ini menjadi inspirasi desain Jolly Roger kru Luffy. Desainnya sendiri diimajinasikan oleh Luffy, meskipun tidak karuan dan tampak nyeleneh.
3. Makna Mendalam
Dalam arc Davy Back Fight, taruhannya bukan hanya anggota kru, tapi juga hak untuk mengibarkan Jolly Roger. Kehilangan bendera adalah aib terbesar bagi bajak laut. Ibarat kehilangan harga diri dan eksistensi mereka sebagai kru.
Luffy bahkan pernah mempertaruhkan nyawanya demi melindungi bendera milik Hiriluk, karena dia menghormati makna di balik simbol itu, bukan karena milik siapa, tapi karena nilai yang diwakilinya.
Jolly Roger itu simbol yang juga bagian dari narasi besar One Piece soal kebebasan. Para bajak laut mengibarkan Jolly Roger sebagai bentuk pemberontakan terhadap aturan Dunia, lambang bahwa mereka hidup menurut kehendak sendiri, bukan hukum pemerintah.
(tia/pus)