Ubah Film Pake AI, Sutradara Bollywood: Soul-nya Berubah

Dilansir dari Dawn pada Selasa (2/9), produser Raanjhanaa (2013) mencoba untuk mengedit ending film tersebut dan merilisnya lagi setelah memakai AI.
Akhir cerita yang baru mengubah akhir film yang tragis dan menyedihkan menjadi penuh harapan, dengan mata sang protagonis terlihat berkedip-kedip, memicu kemarahan dari sutradaranya, Aanand L. Rai dan bintangnya Dhanush.
Baca juga: The Rock Nangis di Venice Film Festival 2025 |
Mereka mengecam perubahan tersebut sebagai pelanggaran hak cipta.
"Akhir cerita alternatif ini telah melucuti soul film ini," tulis Dhanush di media sosial, setelah versi baru dirilis pada Agustus.
"Pihak-pihak terkait tetap melanjutkannya meskipun saya jelas-jelas keberatan," kata Dhanush, menyebut penggunaan AI untuk mengubah film sebagai "preseden yang sangat memprihatinkan bagi seni dan seniman".
"Ini mengancam integritas penceritaan dan warisan sinema", tambahnya.
Sutradara Rai mengatakan meskipun AI "jelas merupakan masa depan... AI tidak ada untuk mengubah masa lalu".
Pemakaian AI memang bisa membantu Bollywood mengingat produktivitas mereka yang sangat tinggi. Dilansir dari berbagai sumber disebutkan jika mereka merilis lebih dari 1.000 film per tahunnya.
Tentunya pengerjaan dengan AI dapat memberikan efisiensi waktu dan cost, tapi sumber daya manusia di dalam industri ini bakalan terancam.
Sebelumnya mereka juga bikin film full AI bertajuk Chiranjeevi Hanuman - The Eternals.
Episode mitologi ini, yang dijadwalkan rilis pada 2026, bertujuan untuk menggabungkan legenda kuno dengan teknologi mutakhir bagi khalayak global, menceritakan kisah dewa kera Hindu, Hanuman.
Sayangnya kabar ini gak disambut baik sama sineas di sana. Bahkan mereka berkomentar salty soal film ini.
"Dan begitulah, semuanya dimulai," tulis pembuat film Vikramaditya Motwane di media sosial.
"Siapa yang butuh penulis dan sutradara jika semuanya sudah 'Dibuat dengan AI'?"
(ass/dar)