Alasan LMKN Baru Kejar Pelaku yang Ogah Bayar Royalti

Ya, mereka menganggap saat ini ketika semuanya sudah saling lapor, LMKN baru muncul membereskan satu demi satu masalah royalti yang ada. Misalnya kelalaian Mie Gacoan di Bali terkait pembayaran royalti.
LMKN pun memberikan jawaban mengenai keterlibatannya sekarang yang dibilang baru kelihatan aksinya.
Baca juga: LMKN Buru Pihak yang Ogah Bayar Royalti |
"Salah satu akar permasalahannya itu, para pengguna khusus di bidang live event itu banyak sekali EO yang justru tidak membayar. Bandel, tidak mau membayar royalti dari para pemilik hak cipta. Kan kita mulai pendekatan secara persuasif, mendekatkannya, kemudian menyuratinya lalu kita memberikan somasi. Itu kan ada tahapan-tahapannya," ujar Ketua LMKN, Dharma Oratmangun kepada detikcom, Jumat (1/8/2025).
Berkaitan dengan banyaknya EO atau penyedia layanan publik yang gak bayar royalti, LMKN kemudian baru membawa kasus ini ke meja hijau setelah melakukan rangkaian pendekatan tadi.
"Nah, kalau bandel terus, dengan berat hati kita perkarakan secara hukum. Jadi melalui tahapan-tahapan, bukan baru sekarang menunjukkan taring (LMKN)" papar Dharma Oratmangun lagi.
Berkaitan dengan data-data EO atau penyedia layanan publik yang gak bayar royalti, LMKN menyusunnya dan membawa perkara ini ke Mahkamah Konstitusi.
Termasuk dalam penjelasan Dharma Oratmangun kemarin di Mahkamah Konstitusi yang menyebut ada 400 EO tak bayar royalti dan sudah disurati.
Namun kini, Dharma Oratmangun mempertegas bahwa ada hampir 1.000 live event dari 400 EO tidak membayar royalti.
"Kami punya data, ada 1.000 lebih dari beberapa ratus EO. Tapi hampir 1.000-an live event ya, hampir 1.000 live event yang sudah diberitahu, sudah dikasih surat, tapi gak memberikan respons," tegas Dharma Oratmangun.
(pig/dar)