Sejarah Box Office Film Superman: Mana yang Paling Laris?

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film Superman (2025).
Foto: Dok. Warner Bros
Jakarta - Superman menjadi salah satu superhero yang paling banyak dieksplorasi dalam perkembangan industri hiburan. Dalam beragam media, seperti komik, serial televisi hingga film, Superman selalu saja mendapatkan tempat di hati banyak orang dan menjadi salah satu pop culture.

Dibuat oleh Jerry Siegel dan Joe Shuster pada Juni 1938, kini ia telah menjelma menjadi ratusan hingga ribuan produk. Karakternya pun berkali-kali diangkat ke dalam layar lebar, namun Superman mana sih yang paling datangin cuan?

Dilansir dari Box Office Mojo posisi puncak diisi oleh Batman v Superman: Dawn of Justice yang digarap oleh Zack Snyder. Film yang dibintangi Henry Cavill tersebut berhasil mendapatkan USD 874 juta atau senilai Rp 14,2 triliun dari pemutaran di seluruh dunia.

Pada awal pembukaannya saja mereka berhasil mengumpulkan USD 166 juta atau Rp 2,7 triliun secara domestik (Amerika) setelah dirilis pada 2016. Pendapatan terbesar (di luar negeri) mereka pun diraih di China di mana menyentuh angka USD 95 juta atau sebesar Rp 1,5 triliun, sementara di Indonesia mereka meraup USD 14 juta atau sebesar Rp 228 miliar.

Posisi kedua masih ditempati oleh Man of Steel (2013) yang juga disutradarai oleh Zack Snyder dan dibintangi Henry Cavill. Pendapatan global mereka menyentuh angka USD 670 juta atau sekitar Rp 10,9 triliun. Sementara pembukaan mereka juga mencapai USD 116 juta atau senilai Rp 1,8 triliun.

Batman v SupermanBatman v Superman Foto: Official Batman v Superman

China masih menjadi sumber pendapatan tertinggi mereka secara global dengan jumlah USD 63 juta atau Rp 1 triliun. Tapi untuk film ini tak ada data soal jumlah pendapatan mereka di Indonesia.

Untuk film ketiga dicatatkan oleh Superman (2025) dari James Gunn yang sepertinya bakalan merangsek ke tangga teratas dalam jajaran film Superman terlaris sepanjang masa. Catatan baik yang dihasilkan hanya dalam dua pekan penayangan menjadi salah satu faktor optimisme akan hal itu.

Hingga saat ini mereka sudah mencatatkan pendapatan mencapai USD 416 juta atau Rp 6,7 triliun secara global dengan opening yang terbilang sukses yakni USD 125 juta atau Rp 2 triliun.

Pendapatan terbesar mereka berbeda dengan dua film di atasnya, entah kenapa mereka justru kurang laku di China dan hanya mencatat pemasukan sebesar USD 8,2 juta atau Rp 133 miliar dari 3000 layar. Bahkan pemasukan mereka di sana terus menurun akibat jumlah layar di bioskop yang makin terkikis.

Hal ini ditengarai sebagai akibat dari panasnya hubungan China dan Amerika Serikat yang berimbas ke pada beberapa sektor lainnya.


(ass/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO