Jennifer Love Hewitt: Sebelum Tahu Seks, Aku Udah Jadi Simbolnya

Jakarta - Mulai dikenal pada akhir 90-an, Jennifer Love Hewitt menjadi salah satu dari sekian banyak aktris yang mendapatkan label seksi dari media dan publik. Predikat yang kemudian disesali dan seolah menjadi kutukan untuknya.

Hewitt mungkin masih terlalu muda untuk mengerti kala itu, sehingga ia hanya sekadar meng-embrace ketenaran yang datang berbarengan dengan 'kutukan' tersebut.

"Sebelum aku tahu apa itu seks, aku udah jadi simbol seks. Tiba-tiba aja, (muncul) foto para aktris yang mabuk saat keluar dari sebuah kelab," kenangnya dilansir dari Vulture.

Opini buruk yang melekat padanya dari publik tercipta begitu cepat bahkan sebelum ia mencerna berita-berita tersebut ia harus berhadapan dengan masyarakat yang memandangnya sebelah mata.

"Aku gak mau menyalahkan orang yang (bertanya) hal tak sopan (padaku). Gak ada yang ngomong ke mereka,'Jangan bicara seperti itu padanya. Jangan tanya kayak gitu ke gadis kecil itu.'"

Penampilan Jennifer Love Hewitt di I Know What You Did Last Summer (1997). Foto: Dok. Ist

"Tapi aku bekerja keras (di I Know What You Did Last Summer). Aku suka membawakan (para kru dan rekan artis) makanan tapi gak pernah ada yang bicara tentang hal itu. Semuanya cuma bahas payudara dan payudara doang aja. Aku gak mungkin dong setiap hari pakai atasan biru tersebut dan lari-larian," ujarnya menyebutkan penampilan ikoniknya pada film yang dirilis 1997 itu.

Hewitt pun menjelaskan bahwa baju tersebut sudah pernah memikirkannya sebelum syuting mulai tapi gak dapat respon dan merasa jika itu adalah tuntutan peran yang dimainkan olehnya.

"Aku ingat melihat atasan itu pertama kali dan berpikir,'Ini baju kecil banget. Gimana ya nanti kalau dipake? Apa gapapa kalau nanti terbang-terbang? Yaudahlah," kenangnya.

Pengalaman-pengalaman tersebut yang membuatnya memilih 'menghilang' dari industri hiburan. Ia merasa sedih saat menyadari jika dirinya dijadikan objek untuk orang-orang tak bertanggung jawab, khususnya setelah ia melihat film dokumenter Framing Britney Spears yang menampilkan perlakuan publik dan media ke pelantun Toxic tersebut.

"Ketika aku menontonnya, aku merasa,'Oh mereka juga ngomong begitu ke aku.' Aku pun menangis melihatnya. Aku pikir aku nangis kasihan padanya (Britney), tapi ternyata pada diriku juga," pungkasnya.

(ass/ass)

---