Goyang Pantat ala Shinchan, Bocah 5 Tahun yang Menertawakan Dunia

Nugraha
|
detikPop
Crayon Shinchan the Movie: Fast Asleep! The Great Assault on the Dreaming World (Part I)
Crayon Shinchan the Movie: Fast Asleep! The Great Assault on the Dreaming World (Part I) Foto: IMDb
Jakarta - Dulu waktu kecil, banyak dari kamu yang dilarang nonton Crayon Shinchan. Alasannya macam-macam, terutama karena kelakuannya absurd.

Tapi sekarang, ketika udah gede dan hidup terasa makin absurd, Shinchan kayaknya jadi salah satu karakter paling jujur tentang kehidupan.

Di balik pantat yang sering dilorotin dan ocehan polosnya yang nyelekit, ternyata bocah lima tahun ini nyimpan pelajaran berharga soal jadi manusia. Tentang betapa anehnya dunia orang dewasa.

Shinchan tinggal di keluarga sederhana, ada Hiroshi, ayah pekerja kantoran yang tiap hari pulang dengan badan pegal dan kepala penuh tekanan, dan Misae, ibu rumah tangga yang harus ngurus rumah, anak dua, dan duit belanja yang selalu kurang. Potret realistis kelas menengah. Gak sempurna, tapi tetap jalan.

Tapi Shinchan gak nanggapin semua itu dengan stres. Dia ngelihatnya dengan cara anak kecil yang lucu dan kadang nyelekit. Waktu ayahnya ngomel karena capek kerja, Shinchan cuma bilang: "Kalau gak suka kerja, kenapa terus kerja?"

Atau saat ibunya pusing mikirin uang belanja, Shinchan jawab polos: "Yang penting kita masih bisa makan bareng, kan?"

Komentar polos macam itu sering bikin kita senyum kecut. Karena ya, sebetulnya banyak benarnya juga.

Meski kelakuannya absurd, banyak pengamat budaya pop Jepang melihat Shinchan sebagai simbol anti-konformitas, kecenderungan individu untuk menolak atau menentang norma, atau ekspektasi yang berlaku dalam suatu kelompok. Di tengah masyarakat yang menuntut kepatuhan, Shinchan hadir sebagai pengacau yang sebenarnya cuma ingin hidup jujur sesuai dirinya.

Dikutip dari Medium, pemikir seperti Jean-Jacques Rousseau percaya anak-anak adalah bentuk manusia paling murni. Belum tercemar oleh norma sosial, belum takut dikritik, dan belum belajar berpura-pura. Makanya, Shinchan itu bukan anak nakal, dia cuma belum belajar jadi palsu.

Kalau kamu cuma kenal Shinchan dari serial TV-nya yang lucu-lucuan, coba tonton film-film layar lebarnya. Di balik komedi, ada momen yang bisa bikin kita mewek, termasuk di The Adult Empire Strikes Back (2001).

Hiroshi, ayah Shinchan, hampir meninggalkan keluarganya karena terjebak masa lalu. Tapi momen ketika dia melihat kembali foto-foto dan ingatan tentang anak dan istrinya jadi emosional banget. Film ini kritik keras buat orang dewasa yang pengen lari dari tanggung jawab karena hidup terasa terlalu berat.

Bisa jadi, kamu semua ini dulunya seperti Shinchan, cuma makan, main, tidur siang, ngegodain guru TK, dan sayang keluarga. Tapi seiring waktu, dilatih buat nahan tawa, jaga imej, dan nurutin ekspektasi. Lama-lama lupa gimana rasanya ngomong jujur, dan marah kalau gak suka.

Makanya sesekali, gak ada salahnya goyang pantat di ruang tamu, ketawa keras-keras, dan bilang ke dunia: Aku pulang, Bu! Berani gak?


(nu2/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO