.webp)
Untuk Kau yang Di Sana: Misi Kolaborasi Stand Here Alone dan for Revenge
Lagu ini bukan cuma sekadar proyek iseng, tapi lahir dari proses panjang yang dimulai dari obrolan santai antara personel SHA dan Boniex dari for Revenge.
"Awalnya ngobrol-ngobrol doang sama Boniex, terus dia kirim musik, ya udah kita mainin. Gitar, bass, drum aku bikin, aku kasih lirik, revisi bareng Boniex," ungkap Chio dari SHA.
Kalau biasanya SHA identik dengan nada-nada ceria yang kadang nyeleneh, sementara fR punya warna yang lebih dalam dan gelap, gabungan dua gaya ini ternyata menghasilkan racikan yang unik dan bikin mewek elegan. Ocan, vokalis SHA, bahkan milih mundur sedikit dari spotlight vokal utama karena suara Mbenk dan Boniex yang tinggi-tinggi itu.
"Di sini aku ambil peran backing vokal aja," katanya. Tapi jangan salah, Ocan tetap punya andil besar di balik harmonisasi lagu ini.
Menariknya lagi, tema lagunya juga mengalami perubahan besar. Awalnya ditulis tentang cinta, tapi kemudian diulik jadi lebih personal: soal kesehatan mental.
"Awalnya temanya cinta, tapi Boniex bilang ini sebenernya tentang perjuangan mental seseorang. Jadi ya kita ubah," jelas Mbenk.
Untuk Kau yang Di Sana bukan cuma menyatukan dua band, tapi juga dua keluarga besar penggemar: Fosha (Family of Stand Here Alone) dan FRF (For Revenge Family). Ini jadi momen langka yang memperlihatkan bahwa beda selera musik bukan alasan buat berseteru.
"Harapannya kolaborasi ini bikin fans-fans kami bersatu. Gak perlu gap-gap-an lah, nikmatin musiknya aja," kata Mbenk bijak.
Lagu ini juga akan jadi bagian dari konser tunggal for Revenge yang bertajuk Sang Derana pada 19 Juli 2025, dan bakal dibawain langsung untuk pertama kalinya.
Video klipnya pun udah kelar dan tinggal nunggu tanggal main buat tayang. SHA sempat khawatir fans fR gak akan nerima lagu ini, tapi sekarang mereka justru optimis banget.
"Udah dengerin hasilnya sih... harusnya mereka suka," kata Ocan sambil senyum yakin.
(dar/dar)
