SBY Tak Lagi Bicara Kuasa, Kini Bernyanyi untuk Semesta

Kalau bicara soal Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, kamu hampir pasti bakal terus mengaitkannya dengan urusan politik. Iya, kamu gak salah kok.

Tapi, Presiden RI ke-6 ini sekarang lebih menekuni kehidupan masa tua yang menyenangkan dengan menjadi seniman.

Mulai dari melukis, menulis puisi, sampai membuat lagu. Ya, kita bakal membicarakan SBY dari sudut pandang seorang seniman. Bisa dibilang, ia cocok diberi julukan 'menjadi tua yang tak menyebalkan'.

'Gerakan-gerakan' SBY di ranah industri hiburan nyatanya memang menghibur banyak orang. Banyak lo publik yang membicarakan kehidupan layak SBY sekarang.

Mendalami lagi perjalanan karier sebagai seniman, kini kita memasuki babak dimana SBY semakin serius bermusik. Save Our World buktinya.

Lagu yang ia ciptakan ketika bertandang ke Oslo, Norwegia pada 2010 ini memiliki arti penting untuk permasalahan iklim di dunia. SBY menyoroti beberapa fenomena ketidakadilan bagi hutan di bumi ini.

"Saya makin tahu bahwa bumi kita ini mengalami ancaman yang dampaknya lebih dahsyat dari peperangan yang ada. Setelah 3 hari 3 malam saya berada di Oslo itu terinpirasi, why not saya nulis lagu? Itulah saya didampingi almarhumah Ibu Ani, main gitar lalu menulis lagu," kata SBY sambil mencoba mengingat kenangan masa itu, di Djakarta Theatre, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

Save Our World digadang-gadang menjadi gerakan dalam memitigasi perubahan iklim ke depannya. SBY juga percaya lo, bahwa musik adalah bahasa universal yang bisa diterima banyak orang.

Lagu ini ibarat sebuah campaign yang gak cuma sekadar ngomong doang. SBY berbicara dan mengajak banyak orang melalui intuisi dalam bernada.

"Kebetulan saya terlibat aktif dengan dunia musik, dunia lukis dan puisi. Itu kalau bicara dengan bahasa politik suka ada hambatan dalam komunikasi. Tapi kalau kita sampaikan pesan melalui lagu atau lukisan itu menurut saya jauh lebih bisa diterima, jauh lebih baik," lanjut SBY.

Membahas lebih dalam Save Our World, dari Oslo lagu ini kemudian dibawa pulang ke Jakarta dan diserahkan ke Erwin Gutawa.

Peluncuran video musik lagu SBY, Save Our World, di Djakarta Theatre, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025) Foto: Pingkan Anggraini/detikpop

SBY kemudian mendapati aransemen Save Our World yang lebih hangat diterima pendengar. Lalu ia bekerjasama dengan Petter Gonta untuk membawa Save Our World ke Amerika.

Kesuksesan itu membuat SBY ingin membawakannya dengan musisi Tanah Air. Dan ya, impiannya tercapai.

Kini Save Our World digarap dengan hasil yang luar biasa. Dinyanyikan SBY bersama 35 musisi Tanah Air termasuk Tohpati, Yuni Shara, Vina Panduwinata, mendiang Titiek Puspa, Sandhy Sondoro, Ario Wahab, Keenan Nasution, Andi Rif, Tantri Kotak dan masih banyak lagi.

Ya, begitulah SBY saat ini. Keseriusannya di dunia musik gak usah diragukan lagi.

Hal yang lebih mengejutkan dari perbincangan itu dan membuat semua orang bertepuk tangan adalah ketika SBY membeberkan rahasianya dalam menulis lagu.

"Hati," dengan lantang SBY menjawab.

Ya, hati adalah asal-muasal sebuah lirik dan nada bercampur-baur dalam lagu-lagu SBY. Bikin hati hangat, ya?

Gak sampai situ, aksi SBY juga menjadi pembuktian bahwa ia serius menyoroti dunia musik saat ini.

Langkah yang paling signifikan adalah regulasi royalti lagu Save Our World dikelola label Sony Music Publishing Indonesia. Nantinya royalti lagu ini bakal disumbangkan ke musisi Tanah Air yang membutuhkan.

"Iya, royalti ini dikelola Sony Music Publishing Indonesia dan akan disumbangkan ke seniman-seniman Indonesia," kata Managing Director PT Sony Music Publishing Indonesia, Damayanti Ariandini pada kesempatan yang sama.

Gimana, apakah kamu sudah tercengang dengan dunia musik SBY sekarang?